REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -— Adanya kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di sejumlah wilayah Jabar diduga disebabkan ulah para spekulan. Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ahmad Heryawan dalam kunjunganya ke Kota/Kabupaten Sukabumi, Ahad (27/5).
‘’Spekulan diduga menimbun gas elpiji untuk kepentingannya sendiri,’’ ujar Ahmad Heryawan. Mereka memanfaatkan momen kebijakan pengurangan pasokan gas elpiji Jabar oleh Pertamina sekitar delapan persen. Jumlah perguliran tabung gas elpiji tiga kilogram mencapai sekitar 300 juta tabung per tahun.
Heryawan menerangkan, keberadaan para spekulan ini memang sulit dicari. Namun, ia meminta masyarakat mewaspadai ulah spekulan, Pertamina telah menyanggupi untuk menambah pasokan. Langkah ini diharapkan dapat mengatasi kelangkaan dan antrian gas di sejumlah daerah Jabar.
Kondisi kelangkaan gas misalnya terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi terutama di Kecamatan Cisolok. ''Kelangkaan sempat menyebabkan antrian di sejumlah pangkalan,’’ ujar Ketua Himpunan Pangkalan Elpiji Palabuhanratu dan Cisolok (Hippeci), Dewi Yuni.
Hal ini ujar dia disebabkan adanya pengurangan kuota yang dilakukan Pertamina. Pangkalan miliknya contohnya kini dibatasi hanya dipasok sekitar 30 truk ( per satu truk memuat 560 tabung gas) atau setara 16.800 tabung per bulan. Padahal, sebelumnya pasokan gas elpiji tidak dibatasi bisa mencapai 34 truk hingga 36 truk atau setara 20 ribu tabung per bulan.