Senin 28 May 2012 01:08 WIB

Vatikan Dilanda Skandal Korupsi

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Dewi Mardiani
Kota Vatikan
Foto: .worldgreatestsites.com
Kota Vatikan

REPUBLIKA.CO.ID, VATICAN CITY -- Vatikan kembali dihantam kasus memalukan. Setelah berbagai skandal seks yang dilakukan para pastur, kini giliran skandal korupsi atau sebutan populernya Vatileaks.

Skandal ini berujung pada penangkapan Kepala Pelayan Paus Benediktus XVI, Paolo Gabriele (46 tahun). Gabriele ditangkap dengan tuduhan memiliki dokumen rahasia secara ilegal. Skandal ini merupakan tamparan memalukan karena mengungkapkan adanya perebutan kekuasaan internal, intrik dan korupsi di tingkat tertinggi pemerintahan Gereja Katolik.

Penahanan salah satu anggota rumah tangga kepausan ini menciptakan ketegangan sendiri sepanjang sejarah Vatikan. Mau tak mau skandal ini melemparkan tahta suci ke dalam pusaran kekacauan karena memasuki fase kritis untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Vatikan serius mematuhi norma internasional tentang transparansi keuangan.

Awalnya, pekan lalu sebuah buku berjudul His Holiness yang berisi dokumen-dokumen Vatikan yang bocor diterbitkan. Berbagai dokumen, termasuk korespondensi, catatan dan memo kepada Paus dan sekretaris pribadinya tercantum di dalam buku.

Dalam laman VOA terdapat juga dokumen mengenai perselisihan internal manajeman Bank Vatikan. Kamis lalu, Presiden Bank Vatikan, Ettore Gotti Tedeschi resmi dicopot dari jabatannya. Konfirmasi pada Sabtu (26/5) meyakini Gabriele membocorkan dokumen rahasia tersebut kepada jurnalis Italia, Gianluigi Nuzzi, untuk mendiskreditkan paus nomor dua.

 

"Bahkan pada cerita fiksi pun ini sulit dipercaya," ujar anggota Dewan Bank Vatikan Carl Anderson yang ikut mengajukan mosi tidak percaya kepada Tedeschi.

Bank yang juga dikenal sebagai Institut Pekerjaan Agama (IOR), mengeluarkan kecaman pedas kepada Tedeschi dalam sebuah memorandum. Di dalamnya, bank menjelaskan alasan memecat Tedeschi. Ia dipecat karena secara rutin melewatkan rapat dewan, gagal melakukan tugasnya, gagal membela bank, polarisasi personil dan perilaku pribadi yang semakin tak menentu.

Dewan juga menilainya gagal memberikan penjelasan formal mengenai penyebaran dokumen ilegal terakhir. Dalam wawancara dengan AP, Anderson mengatakan tuduhan yang terakhir lebih bersifat independen, luas, dan mengguncang Vatikan selama berbulan-bulan. Namun, ia menekankan itu bukanlah masalah berarti.

Tedeschi belum berkomentar secara terbuka tentang pencopotannya. Juru bicara Vatikan, Rev Federico Lombardi, mengatakan Gabriele telah bertemu dengan pengacaranya dan penyelidikan akan dilakukan sesuai sistem peradilan Vatikan.

Gabriele adalah kepala pelayan pribadi Paus sejak 2006. Ia seringkali terlihat berada di sisi Benediktus di depan umum, berada di kursi depan jip yang terbuka saat Paus beraudiensi di depan umum dan melindungi Paus dari hujan. Secara pribadi, ia adalah anggota rumah tangga kepausan yang di dalamnya termasuk sekretaris pribadi Paus dan empat perempuan yang merawat apartemen kepausan.

 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement