Ahad 27 May 2012 20:47 WIB

Sved Mann: Gangster yang Menangis karena Alquran (2)

Rep: Devi Anggraini Oktavika/ Red: Heri Ruslan
Sved Man
Foto: blogspot.com
Sved Man

REPUBLIKA.CO.ID, Sved menemukan keyakinannya setelah berdiskusi panjang dengan kawan dekatnya itu suatu malam. Setelah membicarakan banyak hal tentang Islam, kata Sved, ia segera memiliki keinginan untuk pergi pergi ke masjid bersama sang teman.

Ia menambahkan, keterpanggilannya untuk memilih Islam turut dipengaruhi oleh pengalamannya pada suatu subuh, di mana ia mendengar seorang anak membaca Alquran. “Tiba-tiba aku menangis, tak tahu kenapa. Aku tak mengerti bahasa Arab, tidak memahami apa yang dibacanya. Tapi seolah hatiku secara jelas memahaminya,” kenangnya dengan mata berkaca-kaca.

Ia menambahkan, peristiwa itu terasa begitu ajaib baginya yang tak lain seorang yang akrab dengan jalanan. “Itu pengalaman yang luar biasa. Aku adalah seorang gangster dan tiba-tiba bisa menangis.”

                                                                      ***

Ketika sebuah proyek independen pembuatan film dokumenter tentang agama dan budaya di Jerman menemuinya bertanya tentang perpindahan agamanya, Sved menjawab, “Aku tidak akan mengatakan bahwa aku berpindah agama. Mereka hanya menjelaskan banyak hal tentang Islam padaku dan aku mencoba memahaminya,” katanya.

Ia melanjutkan, “Tidak ada perpindahan agama dalam Islam. Allah juga berkata dalam Alquran, ‘Tidak ada paksaan dalam agama (QS. Al-Baqarah: 256),” jawabnya ringan.

Ia menuturkan, sebelum mengamalkan ajaran Islam dirinya telah melakukan pencarian, namun tak meluangkan cukup waktu untuk itu. “Tapi aku selalu percaya Tuhan. Dan aku senang akhirnya menemukan Islam.”

Sved tampak tak ingin memusingkan alasan di balik pilihannya pada Islam. “Aku lebih suka mendeskripsikan keislamanku dengan ‘seseorang telah mengenalkanku pada Islam dan aku menuju agama itu,” katanya.

“Karena pada akhirnya semuanya adalah Islam,” tandas Sved, berusaha menekankan jawabannya pada makna kata Islam, yakni berserah diri. Ia tersenyum.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement