REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua DPR, Marzuki Alie meminta agar dilakukan investigasi atas robohnya gedung di proyek pembangunan wisma olahraga Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Menurutnya, harus dilakukan investigasi apakah robohnya bangunan itu terkait dengan pengurangan spesifikasi atau tidak.
Kalau ternyata ada niat itu, maka sudah ada unsur merugikan negara. Sehingga harus ditindaknjuti.
''Untung dia roboh, jadi ketahuan. Kalau tidak roboh, tidak ketahuan. Sudah 10 tahun lalu roboh kan jadi tidak ketahuan tingkah laku kontraktornya,'' katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (28/5).
Kalau ternyata konstruksi tidak memenuhi kontrak itu, lanjut dia, maka membuktikan kalau ada niat kontraktor untuk melakukan tindakan kejahatan.
Karena itu, Marzuki meminta agar menyerahkan masalah tersebut ke ahlinya. Yaitu, untuk menilai apakah memang ambruk karena persoalan teknis konstruksi atau yang lain.
''Apakah itu seperti yang dikatakan mantan Menpora Adhyaksa, daerah itu ring of fire yang memang tak layak dibangun pusat olahraga. Kita serahkan ke ahlinya. Kita tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi,'' papar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat tersebut.
Ia juga meminta untuk melihat bunyi kontrak induknya. Apakah diperkenankan disubkontrakkan. Kalau memang diperkenankan dalam rangka memberi kesempatan kepada penguasaha menengah kecil, ia memandangnya itu sah-sah saja. Sepanjang tanggung jawabnya tetap di pegang kontraktor.
Intinya, pengusaha menengah kecil harus berperan serta. Kalau semua diambil dan tidak ada subkontrak, maka pengusaha menangah kecil tidak punya kesempatan untuk mengerjakan proyek-proyek besar.