REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA - Manajemen Persisam Putra Samarinda meminta panitia pelaksana pertandingan menggelar razia terhadap suporter nakal yang membawa kembang api, petasan roket, maupun botol minuman pada laga Persisam menghadapi Persegres, Selasa (29/5).
Direktur bisnis Persisam Yunus Nusi di Samarinda, Senin, mengatakan pihaknya tidak menginginkan kejadian yang menimpa pemain Persiba Iqbal Samad yakni terkena petasan roket terulang lagi di laga kandang Persisam.
"Kami tidak mau ada sanksi pertandingan tanpa suporter di Stadion Segiri Samarinda, karena imbasnya bukan hanya merugikan pendukung Persisam tapi tim yang tengah berjuang menghindari zona degradasi ini juga bakal terkena imbasnya," kata Yunus Nusi.
Dikatakan Yunus untuk meminimalisasi ulah suporter nakal, pihaknya bakal melakukan penambahan personel keamanan dari kepolisian dan TNI serta personel panpel yang disiagakan sepanjang pertandingan.
"Untuk petugas panpel di pintu masuk penambahan petugas hingga seratus persen, sedangkan aparat keamanan akan disebar mulai pintu masuk hingga tribun penonton," kata Yunus.
Menurut dia, antisipasi masuknya barang berbahaya seperti mercon dan kembang api oleh suporter dimulai dari memperketat pintu masuk stadion dengan memeriksa atribut yang mereka bawa.
Tak hanya berhenti di situ saja, katanya, untuk mengantisipasi kejadian aparat keamanan juga akan melakukan razia di tribun penonton sebelum dan pada saat berlangsungnya pertandingan.
"Bagi mereka yang kedapatan membawa atribut berbahaya seperti petasan, kembang api dan melempar botol minuman, maka aparat keamanan yang bertugas akan segera menindak dan selanjutnya diintruksikan untuk proses secara hukum sebagai pembelajaran," tegas Yunus.
Bagi manajemen, lanjut Yunus, kontribusi suporter di setiap laga kandang Persisam sangat dibutuhkan. Namun demikian aksi dan ulah suporter nakal juga bisa merugikan tim Persisam.
"Pastinya setiap kejadian anarkis suporter pasti ada denda yang dibebankan ke tim, dan tentunya hal seperti ini harus dihindari," ujar Yunus.