Selasa 29 May 2012 03:08 WIB

Muslim Ghana Diminta Berantas Buta Huruf

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani
Komunitas Muslim di Ghana.
Foto: www.ghanatravels.wordpress.com
Komunitas Muslim di Ghana.

REPUBLIKA.CO.ID, TAMALE -- Pakar Pendidikan Ghana, Ibrahim Afazie menyatakan sebagian besar masyarakat muslim sangat lemah dalam pendidikan formal dan pelatihan. Hal itu disampaikannya dalam forum regional bertema "Mendidik Anak Perempuan Untuk Pembangunan Bangsa : Sebuah Kewajiban Dalam Agama Islam" di Tamale, Senin (28/5).

Ia mengatakan fakta itu bertolakbelakang dengan perintah nyata dari ajaran Islam. Karena itu, sudah saatnya bagi muslim Ghana untuk menyatukan langkah nyata untuk mendidik anak-anak dengan cara yang lebih baik, dan bekerja keras untuk meningkatkan hak perempuan muslim dalam masyarakat.

Direktur Kependudukan, Ahassan Amadu mengatakan Ghana tengah berusaha memasuki kelompok negara dengan pendapatan per kapita menengah pada tahun 2015. Tujuan itu dapat tercapai, apabila buta huruf dapat diberantas. "Pendidikan formal dan informal meningkatkan modal manusia, meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan memberikan kontribusi untuk pengentasan kemiskinan," paparnya.

Ia pun meminta orang tua dan guru untuk bekerja tanpa kenal lelah memberikan dukungan material, dan memperhatikan prestasi anak-anak di sekolah. Direktur Sumber Data Manusia, Departemen Pendidikan Gana, Alhaji Abdulai Yahya menyerukan umat Islam yang terkategori makmur untuk ambil bagian dalam mendidik generasi muda.

"Rendahnya tingkat pendidikan di kalangan siswa berkaitan dengan studi tentang Bahasa Inggris dan Arab karena jam belajar yang kurang. Guru juga harus bekerja keras dalam hal ini," katanya, seperti dilansir iina.me.

Menurut catatan sejarah, masuknya Islam ke Ghana dimulai pada abad ke-9, melalui para pedagang dari Afrika Utara. Selanjutnya, perkembangan Islam di Ghana dipengaruhi masuknya pedagang Muslim dari suku Hausa. Kini, populasi Muslim Ghana mencapai 16 persen. Mereka kebanyakan merupakan penganut Sunni. Ada pula yang menganut Syiah.

Mereka umumnya merupakan pedagang. Meski minoritas, keberadaan komunitas Muslim Ghana dihormati agama lainnya. Tak heran, toleransi beragama di negara ini terbilang cukup baik untuk kawasan Afrika Barat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement