REPUBLIKA.CO.ID, BEOGRAD -- Setiap pesepakbola hampir bisa dipastikan ingin masuk timnas negaranya sebagai bentuk nasionalisme. Salah satu bentuk lain nasionalisme adalah menyanyikan lagu kebangsaan, tapi tidak dengan playmaker Timnas Serbia, Adem Ljajic. Bintang Fiorentina itu menolak menyanyikan lagu kebangsaan Serbia saat laga persahabatan melawan Spanyol, akhir pekan lalu. Alhasil, ia pun dicoret pelatih Timnas Serbia, Sinisa Mihajlovic.
Asosiasi Sepak Bola Serbia (FSS), Senin (28/5), menyampaikan keputusan Mihajlovic yang tak memberi ampun kepada playmaker 20 tahun tersebut. "Telah diinformasikan bahwa Ljajic, yang tidak menyanyikan lagu kebangsaan Serbia untuk alasan-alasan pribadi, dan hal itu tidak akan berubah. Sinisa Mihajlovic telah mengatakan kepada pemain itu untuk pulang," kata pernyataan FSS.
Pemain kelahiran 29 September 1991 silam itu adalah anggota kelompok minoritas Muslim Serbia. "Ia dapat kembali timnas, jika Ljajic mengklarifikasi kepada Mihajlovic, bahwa ia telah mengubah tabiatnya," bunyi pernyataan FSS tersebut.
Mihajlovic ditunjuk sebagai pelatih Timnas Serbia pekan lalu. Ia dikontrak sebagai pelatih Serbia dua tahun setelah dicopot sebagai pelatih Fiorentina tahun lalu. Pelatih 43 tahun itu memaksa para Timnas Serbia menandatangani kode etik, termasuk harus menyanyikan lagu kebangsaan. Dan keengganan Ljajic menyanyikan lagu kebangsaan Serbia, telah melanggar kode etik yang telah disepakati.