REPUBLIKA.CO.ID, Harian Belanda Algemeen Dagblad meluncurkan daftar tingkat kejahatan di Belanda. Dalam daftar tersebut, Amsterdam menduduki kursi teratas. Dengan begitu, Amsterdam resmi menjadi kota paling berbahaya di Belanda dalam versi harian Algemeen Dagblad.
Posisi kedua diduduki oleh Rotterdam, kota yang tahun sebelumnya menempati peringkat pertama. Sementara itu, Maastricht menyusul Rotterdam di posisi ketiga.
Amsterdam disibukkan dengan semakin tingginya kasus pencopetan, pencongkelan mobil, perampasan serta pembobolan rumah. Menurut Eberhard van der Laan, walikota Amsterdam dari partai sosial demokrat PvdA, peringkat ini bukan hal yang membanggakan. Eberhard mengatakan pihaknya akan terus berupaya mengurangi tingkat kejahatan di Amsterdam.
Sementara itu,tingginya jumlah perampasan dan perampokan di Rotterdam terus menjadi masalah yang pelik. Penurunan angka kejahatan selama lima tahun terakhir di Rotterdam kurang bisa dipertahankan, tulis harian Algemeen Dagblad.
Di Maastricht, terjadi ledakan jumlah kasus pencopetan. Dari 600 kasus pada tahun sebelumnya, meningkat menjadi lebih dari 960 kasus. Selain itu, kasus pencongkelan mobil dan perampokan juga meningkat drastis.
Tahun ini, harian Algemeen Dagblad menggunakan metode penelitian yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Dalam metode yang baru, efek yang dirasakan oleh para korban kejahatan jauh lebih diperhitungkan. Misalnya, kasus penganiayaan lebih diperhitungkan daripada pengancaman.
Sama seperti tahun sebelumnya, kota Littenseradiel di provinsi Friesland dinobatkan sebagai tempat teraman di Belanda. Secara umum, tingkat kejahatan di Belanda menurun sebesar 1,6 persen.