Selasa 29 May 2012 10:01 WIB

Berbagi Kabar Gembira (1)

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: Wordpress.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Ka'ab bin Malik RA, salah seorang sahabat yang dikenal piawai merangkai syair dan berdebat itu, pernah mendapat hukuman berupa pengasingan. Ia dikucilkan oleh seluruh warga Madinah selama 40 hari.

Sanksi itu ia peroleh lantaran pengakuannya yang jujur kepada Rasulullah, bahwa ia tidak ikut pergi berperang saat peristiwa Tabuk terjadi.

Ketidakikutsertaannya itu bukan atas sebab yang diperbolehkan oleh syariat, selama perang berkecamuk, ia tidak melakukan aktivitas apa pun, selain berdiam diri di rumah.

"Ketika aku duduk seperti yang telah disebutkan Allah, jiwaku terasa sempit dan bumi yang kupijak seakan tidak kukenali," ucapnya dalam sebuah riwayat. Hukuman yang ia jalani, dirasakannya berat, ia pun bersungguh-sungguh menuju pertobatan.

Di suatu fajar, betapa gembiranya sosok yang berasal dari suku Khazraj itu. Ia mendengar berita gembira, meski samar. Suara itu ia dengar dari ketinggian bukit Sala' yang menyuruhnya bergembira, bahwa Rasulullah telah memberitahukan pertobatannya telah diterima oleh Allah.

Kurang yakin pada informasi tersebut, ia pun lantas bergegas menghadap Rasulullah dengan segala keterbatasan. Bahkan dikisahkan, ia sempat meminjam dua helai pakaian kala itu.

Sepanjang perjalanan, orang-orang menemuinya secara berkelompok. Mereka mengucapkan selamat atas diterimanya tobat. Sesampainya di Masjid Nabawi, ia mendapati Rasulullah sedang duduk dikelilingi sahabat lainnya.

Thalhah bin Ubaidillah berdiri lalu menyalaminya sembari memberikan ucapan selamat. Rasulullah menyerukan ke Ka'ab agar bergembira di hari yang paling baik tersebut. "Bukan dariku, melainkan dari Allah," kata Rasulullah dengan menampakkan wajah yang berseri-seri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement