REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepolisian Daerah Metro Jaya mengatakan bahwa tiga korban tewas ditemukan di luar Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, bukan disebabkan keributan antara suporter tim sepakbola Persija (The Jakmania) dengan Persib (Viking).
"(Peristiwa, red.) yang kemarin bukan keributan antardua suporter, namun ditengarai kesalahpahaman antara suporter yang sama," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Selasa (29/5).
Ia mengatakan, penyidik telah memeriksa 15 orang saksi termasuk anggota kepolisian, masyarakat yang berada di lokasi kejadian, dan saksi yang memberitahukan ada korban penyerangan. Perwira menengah kepolisian itu mengatakan, petugas kepolisian juga berusaha mencari informasi melalui koordinator suporter, guna menelusuri pelaku pengeroyokan.
Sedikitnya tiga orang tewas dan lima lainnya luka berat usai menonton pertandingan Persija lawan Persib di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Minggu (27/5) sore.
Korban tewas bernama Lazuardi (29), beralamat di Menteng Sukabumi RT 008/03 Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat, sedangkan dua korban lainnya bernama Dani Maulana, warga Percetakan Negara, Jakarta Pusat dan Rangga Cipta Nugraha berasal dari Bandung, Jawa Barat.
Petugas menemukan Lazuardi dalam kondisi sudah tewas di Parkir Timur Senayan, dekat kolam renang sekitar pukul 17.15 WIB. Dani dan Rangga ditemukan bersama korban luka lainnya bernama Rinaldi di Hall Basket Senayan sekitar pukul 20.45 WIB.
Polisi juga menemukan korban luka lainnya yang dirawat di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Mintohardjo, yakni seorang wartawan bernama Sandi Patria warga Griya Timur Indah Blok C6/6 Bekasi, Jaki Mubarok berasal dari RT 03/02 Kelurahan Sirih Asih, Pabedilan, Cirebon.
Sebanyak dua korban lainnya bernama Sawaludin warga Sawaludin berasal dari Cilamaya RT 006/001, Cideng, Gambir, Jakarta Barat dan Hendrik berasal dari Jalan Warung Kiara RT 002/01, Sirna Jaya, Sukabumi.