REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Negara-negara barat terus mengecam Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk segera mengakhiri konflik yang melanda negaranya. Terlebih atas pembantaian 108 warga --sekitar 40 orang diantaranya adalah anak-anak-- oleh militer Suriah di kota Houla.
Utusan perdamaian PBB untuk Suriah, Kofi Annan menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas peristiwa Houla. Sebagai peringatan terhadap Assad, negara-negara Barat seperti Prancis, Inggris, Kanada, Jerman, Italia, Spanyol dan Australia kompak mengusir duta besar Suriah dari negara mereka, mengikuti langkah yang dilakukan Amerika Serikat.
"Bashar Assad adalah pembunuh rakyatnya," kata Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius kepada "Le Monde". "Dia harus melepaskan kekuasaan. Lebih cepat lebih baik."
Negara-negara barat pun berharap peristiwa Houla dapat memicu pendapat umum negara-negara di dunia, terutama Rusia, negara yang paling keras melindungi Assad, untuk satu suara mendesak mundurnya Assad.
Pemerintah Assad sendiri pada Senin malam membantah memiliki hubungan apa pun dengan kejadian itu.