REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gerilyawan Shebab yang baru-baru ini kehilangan kota strategis dan mendapat tekanan milter yang meningkat Selasa menyerang presiden dan menembaki kapal-kapal perang asing.
Dua tentara Somalia cedera ketika para petempur Shebab menembaki konvoi kendaraan Presiden Sharif Sheih Ahmed melewati koridor Afgoye, satu jalan penting dan tempat konsentrasi terluas pengungsi,untuk pertama kali sejak kota itu direbut pasukan pemerintah Jumat.
Para teroris berusaha mengganggu kunjungan presiden di daerah Afgoye dengan menyerang konvoinya, tetapi pasukan keamanan memukul mundur mereka," kata pejabat kemanan Somalia, Mohammed Moalim. "Presiden baik-baik saja dan melanjutkan kunjungannya dengan lancar."
Konvoi lapis baja itu dikawal pasukan Uni Afrika dan tentara pemerintah Somalia, yang merebut pangkalan gerilyawan Afgoye pekan lalu setelah pwrtempuran empat hari.
Laman pro-Shebab Somalimemo.net memberitakan para petempur Shebab melakukan serangan terhadap "pemimpin musuh" dan Sharif selamat karena ia "dikawal pasukan Uni Afria dan pria-pria bersenjata bagi keamanannya."
Kehilangan Afgoye, yang menguasai jalan-jalan penting sekitar 30km barat laut ibu kota Mogadishu, satu kekalahan besar lainnya bagi gerilyawan, yang memiliki pangkalan selama beberapa bulan untuk melancarkan serangan-serangan gerilyawan.
Kendatipun Shebab masih menguasai daerah luas Somalia selatan, tentara-tentara regional dan pasukan pemerintah telah mengepung, dengan pasukan Uni Afrika di Mogadisu, tentara Ethiopia di selatan dan barat dan tentara Kenya dengan pasuan Uni Afrika di selatan.
Setelah Afgoye jatuh, kota pelabuhan Kismayo adalah pangkalan gerilyawan penting terakhir gerilyawa. Shebab Selasa mengatakan mereka terlibat pertempuran seru di sana dengan kapal-kapal perang asing.
"Para petempur mujahiddin menembaki dua kapal militer yang mendekati pantai Kismayo, mereka mendekat pantai itu ketika mereka menyerang," kata Sheikh Hassan Yaqub, seorang pejabat penting Shebab di Kismayo.