Rabu 30 May 2012 09:02 WIB

Indonesia Tuan Rumah Asia Media Summit 2013

Rep: Fernan Rahadi/ Red: Dewi Mardiani
Ban Ki Moon
Foto: Wahyu Putro/Antara
Ban Ki Moon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --   Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan forum Asia Media Summit ke-13 di Manado 2013 mendatang. Hal tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri pada acara pembukaan Asia Media Summit (AMS) ke-12 di Bangkok, kemarin.

Seperti tertulis dalam rilisnya, Indonesia menghadiri AMS sebagai Presiden Dewan Eksekutif Asia-Pasific Institute for Broadcasting Development (AIBD). Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Maladewa, Maryam Mizna Shareef, sebagai Presiden Konferensi AIBD, membuka secara resmi AMS di Bangkok ini. Pertemuan wakil dari pemerintah, pengelola media serta para wartawan se Asia-Pasifik ini dihadiri sekitar 700 orang wakil dari kawasan.

“Media di kawasan Asia Pasifik memasuki perubahan yang cepat, di mana internet dan media sosial menjadi amat penting untuk berbagi informasi. Namun bagi sebagian banyak orang, kemajuan pembelahan digital ini belum menjadi realitas," kata Sekjen PBB Ban Ki-Moon dalam sambutan tertulisnya.

Di banyak belahan di kawasan ini, lanjut Ban, kebebasan pers masih terancam sensor pemerintah. Masih terdapat juga ancaman serangan kepada para wartawan. "Kita tidak boleh lupa bahwa media yang independen dan bebas, adalah batu loncatan tidak hanya bagi demokrasi, tapi juga tumbuhnya masyarakat yang sehat," kata Ban.

Pernyataan Sekjen PBB tak ketinggalan telah diamini oleh Sekjen ASEAN, Surin Pitsuwan. Menurut dia, media telah menyadi realitas kekuatan di tengah perubahan kehidupan sehari-hari.

“Media berperan besar dalam membangun perubahan Kawasan Asia-Pasifik, terutama di Asia Tenggara menjadi sorotan masyarakat global. Munculnya kelas menengah di tengah perubahan ini membawa nilai dan norma baru, di mana media berperan sangat besar”, kata Surin.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement