Rabu 30 May 2012 09:28 WIB

PBB Laporkan Situasi di Suriah "Sangat Mengerikan"

Rumah Hangus akibat penyerangan di Houla Suriah
Foto: Guardian.co.uk
Rumah Hangus akibat penyerangan di Houla Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, PBB, NEW YORK -- Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Operasi Pemelihara Perdamaian, Herve Ladsous Selasa (29/5), menyebut situasi di Suriah--yang telah dirongrong krisis selama 14-bulan-- sebagai sebuah situasi yang "mengerikan".

Ladsous, yang berbicara di Markas PBB, New York, menyatakan lonjakan angka kerusuhan baru-baru ini di Suriah disebut sebagai "tragedi yang sungguh mengerikan". Ia pun menegaskan agar semua pihak yang bersitegang segera mengakhiri konflik.

"Sangat penting untuk menyerukan perlunya segera mengakhiri kerusuhan, dan semua pihak --yaitu pasukan pemerintah dan opisisi di Suriah-- menghentikan aksi pembunuhan tanpa perasaan ini," sebut Ladsous.

Ladsous juga menyinggung peristiwa Houla merupakan sebuah peristiwa yang mengerikan. Dalam peristiwa yang berlangsung Jumat (25/5) silam, sedikitnya 108 orang, termasuk 34 anak-anak, dilaporkan tewas sementara 300 lainnya terluka oleh serangan yang diduga dilakukan militer Suriah. Mereka menghabisi warga yang berada di Houla --yang merupakan basis kelompok oposisi yang menentang rezim Presiden Bashar al-Assad-- dengan artileri militer Suriah.

"Apa yang terjadi di Houla benar-benar mengerikan, dan jangan lah kita lupa bahwa juga ada kelompok teroris yang beroperasi di Suriah dengan agenda mereka sendiri," katanya.

Sebelumnya sejumlah negara-negara Barat, Selasa (29/5) mengatakan akan mengusir utusan diplomatik Suriah dari negara mereka. Tindakan itu diambil sebagai protes dan kecaman terhadap pembantaian di kota Houla.

Inggris, Prancis, Jerman, Italia dan Spanyol, begitu pula Kanada dan Australia, mengumumkan keputusan tersebut. Mereka akan mengusir duta besar atau utusan tertinggi. Menteri Luar Negeri William Hague menyatakan bahwa Amerika Serikat pun akan melakukan sikap yang sama.

sumber : Antara/Xinhua-Oana
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement