Rabu 30 May 2012 10:43 WIB

Pemprov DKI akan Bangun SMK Kesenian di Setu Babakan

Rep: rusdy nurdiansyah/ Red: Heri Ruslan
Kesenian Betawi di Pasar Baru
Foto: Republika/Satria Kartika
Kesenian Betawi di Pasar Baru

REPUBLIKA.CO.ID, JAGAKARSA -- Pengembangan dan pelestarian budaya Betawi sebagai budaya asli Jakarta, harus terus dilakukan oleh Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Pendidikan budaya sejak dini menjadi fokus utama agar budaya Betawi tidak punah.

''Rencananya 2013 nanti pemprov Jakarta akan mendidikan SMK dengan kompetensi budaya,'' ujar Sukesti Martono, Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata Jakarta, Rabu (30/5).

Sukesti mengatakan, Jakarta sudah punya Institut kesenian Jakarta untuk perguruan tinggi. Dan harus ada pendidikan dari tingkat sekolah menengah. Rencananya, SMK dikomplek perkampungan Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan tersebut akan mempunyai fokus jurusan seni tari dan seni pertunjukkan.

''Memang bukan hanya Betawi saja, tapi setidaknya dengan adanya pendidikan formal seperti itu budaya-budaya tradisional tidak cepat punah,'' jelasnya.

Saat ini, lanjut Sukesti, pihaknya sedang melakukan pengkajian lebih lanjut dengan para ahli budaya dan pendidikan untuk sekolah itu. Dengan pembuatan konsep substansi dibawah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dan pendidikan kurikulumnya dibawah Dinas Pendidikan.

''Jadi ini harus menjadi gerakan yang kuat dengan tujuan pasti. Setelah itu baru mungkin kita masyarakatkan budaya dengan Community College di area setu Babakan,'' paparnya.

Sukesti mengharapkan kedepannya, Perkampungan Betawi Setu Babakan dapat berkembang lebih pesat dan berguna bagi masyarakat.

''Kalau sudah ada sekolah berartikan bisa meningkatkan kualitas SDM dibidang industri kreatif dan membuka lapangan pekerja. Otomatis dengan kemajuan lingkungan disini akan mendongkrak kesejahteraan masyarat sekitar utamanya,'' jelasnya.

''Makanya sekarang kita persiapkan sarana prasarana dan akses yang baik di Setu Babakan,'' tambah Sukesti.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement