REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalagawa mengecam aksi pembantaian yang terjadi di Suriah. Pemerintah Indonesia juga secara konsisten meminta Pemerintah Suriah untuk menghentikan kekerasan kepada warga sipil yang tak berdosa.
"Bukan hanya menghimbau dan menuntut. Kita juga bagian dari tim peninjau PBB," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (30/5).
Saat ini, jelas dia, ada 16 perwira Indonesia di Suriah. Itu berasal dari kepolisian dan TNI yang bertugas sebagai observer masalah Suriah. "Makanya, kami kira kita membutuhkan dialog," tegas Marty.
Suriah sedang dilanda aksi kekerasan karena pihak oposisi bentrok dengan pasukan keamanan, di mana sejumlah orang dilaporkan tewas setiap hari.