REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS---Seorang warga Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu, ditemukan tewas di areal persawahan. Diduga, dia tewas karena tersetrum listrik pada kawat yang terpasang di areal persawahan daerah setempat untuk membasmi tikus.
Menurut salah seorang warga sekitar, Kastubi (45 tahun) di Kudus, korban yang bernama Kasminah (80) warga Desa Payaman RT 02/05 ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di areal persawahan milik Saputro (50) warga Desa Payaman RT 04/05 sekitar pukul 05.00 WIB.
Selanjutnya, kata dia, peristiwa tersebut dilaporkan kepada keluarganya serta perangkat desa setempat.
Pada areal sawah yang dilalui korban, katanya, memang terdapat perangkap tikus yang dibuat dari seutas kabel telanjang yang dialiri listrik.
Lokasi kabel yang dialiri listrik untuk menjebak tikus, katanya, berjarak sekitar 1 meter dari pematang, sehingga aman dari orang yang sedang melintas di pematang karena berada di antara tanaman padi.
Selain itu, lanjut dia, di setiap ujung sawah juga terdapat lampu untuk memberikan tanda bahwa di sawah tersebut ada perangkap tikus yang menggunakan listrik.
Ia memperkirakan, korban yang sudah berusia lanjut dan mulai pikun tidak sengaja jalan-jalan hingga ke areal persawahan yang terdapat perangkap tikus yang dialiri listrik.
Sukir (50), warga lainnya yang juga berprofesi sebagai petani mengakui, salah satu cara yang efektif mengusir tikus dengan cara membuat perangkap yang dialiri listrik karena setiap hari bisa mendapatkan 20-an ekor tikus. "Hanya saja, harus ekstra hati-hati karena bisa membahayakan nyawa orang lain," ujarnya.
Sebelumnya, dia mengaku, pernah menggunakan cara tersebut, kemudian diganti dengan menggunakan obat pembasmi celeng.
Kapolsek Mejobo AKP Dwi Jati Usodo mengungkapkan, korban bernama Kasminah diduga kuat meninggal karena tersetrum listrik dari kawat yang terpasang di areal persawahan untuk membasmi tikus.
Untuk membuat perangkap tikus yang dialiri listrik tersebut, pemilik sawah yang bernama Saputro memanfaatkan mesin generator set untuk alirkan ke areal persawahan menggunakan kabel dengan panjang sekitar 200 meter. ''Jarak rumah dengan sawah hanya sekitar 200-an meter," ujarnya.
Dugaan korban meninggal karena tersetrum listrik juga dibuktikan dengan hasil visum dokter dari Puskesmas Jepang, Kecamatan Mejobo, pada kaki kanan ditemukan bekas luka bakar dengan lebar 7 centimeter.
"Korban yang mulai pikun sejak subuh jalan-jalan ke luar rumah. Kemudian sekitar pukul 05.00 WIB, dikabarkan meninggal akibat tersetrum," ujarnya.
Ia menduga, korban sempat terjatuh, kemudian menimpa kabel telanjang yang dialiri listrik yang berada di areal tanaman padi.
Atas kejadian tersebut, dia mengimbau, petani untuk menghindari penggunaan setrum dalam memberantas tikus, karena membahayakan keselamatan orang lain.
Berdasarkan pengamatan di lokasi kejadian, lokasi kabel yang dialiri listrik untuk menjebak tikus berada di antara tanaman padi yang baru berumur satu bulan dengan jarak dari pematang sekitar 1 meter.