REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Striker Persija Bambang Pamungkas mengatakan, insiden tewasnya tiga suporter saat Persija berhadapan dengan Persib Bandung, Minggu lalu, merupakan insiden terburuk dalam 13 tahun terakhir dirinya bermain di kompetisi sepakbola nasional.
"Ini adalah saat paling terburuk selama 13 tahun saya bermain di Indonesia. Secara pribadi dan tim saya sangat prihatin dengan kejadian ini dan jangan sampai terulang lagi," ujar Bambang Pamungkas kepada wartawan di Jakarta, Rabu (30/5).
Pemain yang akrab disapa Bepe itu pun sangat menyesalkan bahwa sepakbola seharusnya tidak diwarnai dengan fanatisme yang sempit sehingga harus dibayar mahal dengan melayangnya nyawa suporter.
"Secara pribadi maupun atas nama tim, kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Sepakbola harusnya tidak semahal itu dan tidak seharusnya hanya karena demi fanatisme yang sempit harus jatuh korban jiwa," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, laga Persija melawan Persib Bandung dalam lanjutan kompetisi ISL di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Minggu lalu sempat diwarnai tawuran oknum penonton di kawasan Parkir Timur GBK.
Tawuran yang dikabarkan dilakukan oleh oknum-oknum penonton yang tidak masuk ke stadion itu menimbulkan korban jiwa meninggalnya tiga orang pemuda bernama Lazuardi (29) dan Dani Maulana (16) yang tinggal di Jakarta dan Bekasi serta Rangga Cipta Nugraha (22) warga kota Bandung.
Bepe yang juga pernah menjadi ikon tim nasional ini pun berharap, sambil menunggu nasib induk organisasi olahraga (PSSI) dari FIFA pada 15 Juni nanti, pihaknya berharap jangan sampai situasi menjadi lebih buruk lagi dengan jatuhnya korban lain mengingat sepakbola Indonesia sudah sedemikian rusak.
Terkait dengan sisa pertandingan kompetisi Liga Super Indonesia (ISL), Bambang berharap agar sisa-sisa partai kandang Persija bisa tetap dilaksanakan di Jakarta dan pihak kepolisian tetap bisa memberikan izin.
"Semua elemen harus bersatu membangun sepakbola dan menciptakan suasana kondusif. Ke depannya kalau ada perdamaian dan keharmonisan diantara suporter, saya punya keyakinan suasana itu bisa kita ciptakan. Semoga kejadian kemarin menjadi yang terakhir," harapnya.