Kamis 31 May 2012 06:30 WIB

Lagi, TKI Tewas Diduga Dianiaya Majikan

TKW meninggal (ilustrasi)
Foto: yustisi.com
TKW meninggal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Cipiit, Tegal Limus, Desa Sukarama, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jabar, dilaporkan meninggal dunia saat bekerja di Saudi Arabia. Penyebab kematian Aminah binti Uyum Madtasik (43) warga Cianjur itu diduga akibat tindak penganiayaan sebagaimana keterangan yang tertera dalam surat dari Kantor Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) RI.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrnas), Sumitra melalui Kasi Bina Lembaga Usaha Ketenagakerjaan, Ahmad Ubaidillah, Rabu, membenarkan kabar tersebut.

"Korban meninggal karena disiksa anak majikannya sebagaimana isi surat dari pihak Kemenlu, namun kronologis kasusnya tidak dijelaskan secara detil," katanya.

Dia mengatakan, korban meninggal pada tanggal 1 Mei 2013 karena mengalami luka yang cukup serius dibeberapa bagian tubuhnya. Aparat penegak hukum dan pihak otoritas setempat saat ini masih melakukan penyelidikan atas kasus penganiayaan itu.

Dia menjelaskan, pihaknya telah menyampaikan kabar duka tersebut pada keluarga korban. Jenazah korban, saat ini, masih berada di Arab Saudi. Selain itu, tambah dia, pihak dinas akan membantu memfasilitasi upaya keluarga korban, apabila menginginkan jenazah korban dipulangkan ke kampung halamannya termasuk langkah hukum dari pihak korban terhadap pelaku.

"Terlepas korban masuk atau tidak dalam database dinas, kami akan membantu memnfasilitasi keluarga korban, agar hak-hak korban didapatkan keluarga," tandasnya.

Sementara itu, keterangan dihimpun dari pihak keluarga menyebutkan, korban berangkat ke Arab Saudi untuk menjadi buruh migran pada tanggal 9 Juni 2011 melalui PT. Amira Pratama. Selama di Arab Saudi, korban bekerja di rumah salah seorang warga Kota Al Jaouf, Riyadh, bernama Ibrahim Abdulloh Al Dziyad.

Anak korban, Neni Kurniasih (24) mengaku, tidak mendapatkan firasat buruk sebelum mendengar kabar kematian ibunya itu. Namun sebelum ibunya dikabarkan meninggal dunia, ia sempat berbicara melalui sambungan telepon.

"Januari 2012, saya sempat ditelepon. Saat itu ibu meminta saya agar membantu mendoakannya, agar anak majikannya tidak galak terhadap dirinya," kisahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement