REPUBLIKA.CO.ID, KRAMAT JATI -- Sekelompok pria mengamuk di Texas Chicken Kramat Jati Indah Plaza, Jakarta Timur. Keributan terjadi sekitar pukul 18.30 WIB.
Salah seorang karyawan Texas Chicken, Ria, mengatakan sekelompok orang tersebut memang sering nongkrong di sekitar Kramat Jati Indah Plaza.
"Sejak sore mereka sudah makan di Texas, awalnya mereka datang lima orang, setelah makan minta jatah untuk dibungkus sebanyak 6 bungkus, dan sudah kami kasih, mereka juga sempat minta tambah minuman," ujarnya Rabu (30/5).
Dia menambahkan, setelah lima orang itu pulang, lalu datang lagi satu orang meminta jatah untuk 20 bungkus untuk dibawa pulang.
"Orang itu bilang memaksa minta untuk cepat, baru dapet enam bungkus orang itu udah langsung gebrak meja sambil marah-marah," ujarnya.
Karyawan Texas Chicken lainnya, Rayendra, mengatakan, sebelum mengamuk orang itu sempat meminta rokok kepada manajer Texas Chicken.
"Manajer kami bilang bahwa disini nggak boleh merokok, lalu orang itu mengamuk memecahkan kaca wastafel, piring, dan botol minuman, manajer kami juga sempat mau dilempar piring tapi dia mengelak," ujarnya.
Rayendra menambahkan, sehari-hari sekelompok orang itu memang tabiatnya kasar. Namun baru kali ini sekelompok orang tersebut minta jatah duit kepada Texas Chicken.
"Mereka sempet mau masuk ke ruang kasir tapi pintu sudah kami tutup," ujarnya.
Menurut Rayendra, Manajer Texas sudah sempat memberitahu kepada karyawan bahwa apabila mereka meminta jatah uang jangan diberikan. "Kalau mereka minta makan, ga papa dikasih aja, itung-itung biar aman," ujarnya.
Sebelum polisi datang, sekelompok orang tersebut sudah pergi. Saat ini kejadian tersebut ditangani oleh Polsek Kramat Jati.
Berdasarkan Pantauan Republika, bekas pecahan piring dan botol berserakan di area Texas Chicken. Beberapa petugas kepolisian tampak mengamankan pecahan piring dan kaca untuk diambil sidik jarinya, serta dijadikan barang bukti.
Bangku-bangku yang berserakan sudah tampak dirapikan oleh petugas dan karyawan Texas. Polsek Kramat Jati sampai saat ini masih melakukan olah TKP dan pengumpulan data dari beberapa saksi untuk mengetahui motif sekelompok orang tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika