REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Meski sejumlah negara di dunia kompak melakukan pengusiran besar-besaran terhadap duta besar Suriah di negara yang bersangkutan, Indonesia belum akan melakukan hal serupa. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan untuk sementara kepala perwakilan Suriah di Jakarta akan dipanggil oleh kementerian untuk menyampaikan pandangan Indonesia terhadap kondisi di Suriah.
Namun, ia menegaskan pemanggilan tersebut tidak berujung pada pengusiran perwakilan Suriah di Indonesia. “Tidak ada rencana untuk mengusir siapa pun juga,” katanya saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma sebelum bertolak ke Thailand bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan, Kamis (31/5).
Menurutnya, kondisi Suriah yang memburuk bukan berarti harus ditanggapi seragam ataupun melakukan pengusiran kepada perwakilan negara tersebut di tanah air. Justru, lanjut dia, pada saat situasi semakin memburuk dan memprihatinkan, komunikasi perlu lebih dijalin untuk menjaga hubungan kedua negara. “Kita perlu menjalin komunikasi untuk menyampaikan keprihatinan-keprihatinan kita,” katanya.
Suriah kembali mengalami krisis. Akibatnya, sejumlah negara di dunia bereaksi dengan melakukan pengusiran kepada para diplomat Suriah di negara yang bersangkutan. Pengusiran ini telah berlangsung dalam beberapa hari terakhir. Negara-negara yang sudah melakukan pengusiran diantaranya Prancis, Inggris, Kanada, Jerman, Italia, Spanyol, Australia, dan Amerika Serikat.