REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Indonesia boleh jadi penghasil ikan tuna terbesar di ASEAN. Namun soal nilai ekspor tuna, Indonesia kalah dengan Thailand.
Nilai ekspor ikan Tuna dari Thailand hampir 1 miliar dollar AS, sedangkan ekspor ikan tuna dari Indonesia hampir 500 juta dollar AS, sementara nilai ekspor ikan Tuna dari Filipina sebesar 200 juta dollar AS.
Kondisi itu dikemukakan Deputi Direktur Analisis dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan Yulianto kepada Republika, di sela-sela acara Pertemuan ASEAN Tuna Working Group ke-2 di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Kamis (31/5). Penghasil tuna terbesar di Indonesia berasal di wilayah Samudera India, Arafuru dan Laut Cina Selatan.
Provinsi penghasil ikan terbanyak di Indonesia adalah Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah, Jawa Tengah , Sumatera Barat dan Bitong.. Tuna ini paling digemari karena banyak kandungan gizinya, lebih kenyal dan rasanya lebih enak dibandingkan ikan laut kecil lainnya.
Ikan kalengan Thailand ungguli Indonesia
Menurut dia, Thailand merupakan pengolah unggul ikan tuna dan banyak mengekspor ikan tuna dalam bentuk kaleng. Ikan tuna yang diolah di Thailand banyak dari Indonesia. ''Mereka memanfaatkan celah Indonesia memakai izin resmi operasi kapal asing, sehingga Thailand bisa membawa ikan tuna dari Indonesia dalam bentuk ikan beku,''kata dia.
Sementara itu menurut Ketua Komisi Tuna Indonesia Prof Martani Huseini, Thailand menguasai pasar dunia untuk ekspor ikan tuna, namun dalam bentuk kaleng. Bahkan Thailand membeli perusahaan ikan Amerika, sehingga ikan yang standarnya dibawah sashimi di bawa ke Thailand, kemudian diolah dalam bentuk ikan kaleng.
''Karena itu ekspor tuna dalam bentuk kaleng dari Thailand terbesar di ASEAN. Namun ekspor tuna segar dari Indonesia masih terbesar di ASEAN. Ikan Tuna dari Indonesia kebanyakan diekspor dalam bentuk material mentah (ikan segar) ke Jepang untuk sashimi yang pendinginannya sampai 40 derajat,''kata Martani.