Jumat 01 Jun 2012 03:08 WIB

Jangan Minum Air Tanah, Ini Alasannya

Rep: Roshma Widiyani/ Red: Endah Hapsari
Air minum
Foto: .
Air minum

REPUBLIKA.CO.ID, Masyarakat diimbau tidak minum menggunakan air tanah. Sumber air tanah dikhawatirkan tercemar materi yang tidak baik bagi kesehatan. "Yang pernah melakukan uji adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Untuk rincian kualitas saya tidak seberapa ingat. Tapi lebih baik jangan," kata Kepala Sub Bidang Pengendalian Sumber Daya Alam BPLHD Kota Bekasi Sugiono.

Selain dicurigai mengalami pencemaran, penggunaan air tanah juga dinilai berlebihan. "Hasil uji menyebutkan penurunan muka air tanah sudah pada tahap rawan. Hal ini mengindikasikan, penurunan mencapai 40 sampai 60 persen dibandingkan penggalian awal. Pada kenyataannya memang ada penurunan 0,5 sampai 1 sentimeter," kata Sugiono.

Air tanah adalah komponen penyusun permukaan. Apabila penyedotan terus dilakukan, bukan tidak mungkin penurunan permukaan akan terjadi. Terkait hal ini Sugiono belum melakukan uji lanjut. "Saat ini, kita mengajukan anggaran untuk kualitas air minum. Untuk mengecek penurunan mungkin menyusul," ujarnya. Namun kondisi ini tidak berlaku di semua tempat. Radius hasil uji harus diketahui. Hal ini dikarenakan kondisi air tanah terus berfluktuasi. Sugiono mengatakan, titik sampel yang diambil seharusnya lebih banyak untuk menjamin kredibilitas data.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement