REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin mengaku rencana mogok bertanding yang akan dilakukan anggota Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) dinilai tidak akan menyelesaikan masalah. "Mogok itu tidak menyelesaikan masalah. Tapi malah memperumit masalah," kata Djohar di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Kamis (31/5).
Menurut dia, rencana mogok oleh anggota APPI ini seharusnya tidak dilakukan. Karenak, saat ini manajemen dari masing-masing klub masih berusaha mencarikan dana demi kelangsungan kompetisi dan memenuhi hak-hak pemain.
Banyak cara yang dilakukan klub guna memenuhi kewajibannya yaitu membayar hak-hak pemain, terutama gaji di antaranya menggandaikan rumah hingga terus berupaya mencari dukungan ke sponsor.
"Pemain seharusnya juga menghargai usaha keras dari manajemen. Semuanya juga tahu. Tahun ini adalah tahun pertama kompetisi tanpa APBD. Pasti semua klub merasakan yang sama," tuturnya, menambahkan.
Untuk itu, kata dia, pihaknya akan berusaha membantu mencarikan jalan keluar salah satunya mendorong masuknya sponsor. Sponsor ini diharapkan bisa membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang saat ini mulai mencuat.
Rencana mogok bertanding digulirkan anggota APPI usai menggelar pertemuan di Hotel Atlet Century Senayan, Jakarta, Senin (28/5). Mogok bermain merupakan satu dari lima hasil keputusan yang diputuskan.
Hanya saja, mogok ini baru akan dilakukan jika manajemen klub baik Indonesia Premier League (IPL) maupun Indonesia Super League (ISL) tidak menyelesaikan kewajiban membayar hak pemain hingga 7 Juni mendatang.
Berdasarkan data di APPI, sedikitnya ada 13 klub yang terdiri tujuh klub IPL yaitu Persija Jakarta, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, PPSM Magelang, Bontang FC, Persiraja Banda Aceh dan PSM Makassar.
Sedangkan klub ISL yang menunggak membayarkan gaji pemainnya adalah Persija Jakarta, Deltras Sidoarjo, Sriwijaya FC, Pelita Jaya, Persela Lamongan dan Arema Indonesia.
"Ada peluang klub lain yang belum memenuhi kewajibannya. Klub yang tercatat di sini merupakan pengakuan dari pemain yang hadir dirapat APPI," kata Presiden APPI, Ponaryo Astaman.
Berdasarkan informasi yang berkembang, selain 13 klub itu ada beberapa klub lagi yang ditengarai belum memberikan hak pemain, di antaranya Persidafon Dafonsoro, PSMS Medan (ISL) serta PSPS Pekanbaru.