Jumat 01 Jun 2012 08:39 WIB

PAN: Hanya Hatta Capres yang Diusung

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Heri Ruslan
 Ketua Umum PAN Hatta Rajasa (kiri) bersama Ketua MPP PAN Amien Rais (kanan).
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Ketua Umum PAN Hatta Rajasa (kiri) bersama Ketua MPP PAN Amien Rais (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) hanya menginginkan  Hatta Rajasa (HR) menjadi calon presiden. Pada Rakornas I PAN November lalu, PAN telah menetapkan HR sebagai capres 2014 - 2019.

"Seluruh struktur pengurus dan anggota partai telah sepakat bulat memperjuangkan bang HR dalam pilpres nanti," jelas Ketua DPP PAN, Viva Yoga Mauladi, saat dihubungi, Kamis (31/5) malam.

Dia menyatakan PAN menghormati dan tidak ikut campur urusan rumah tangga partai lain, termasuk Demokrat. Partai tersebut dinilainya telah mempunyai sistem dan mekanisme dalam pencapresan.

"Tidaklah etis dan melanggar fatsun politik bila PAN ikut campur rumah tangga partai lain," paparnya.

PAN merasa terhormat dan berterima kasih bila ada partai lain mendukung HR sebagai capres. Tentunya mendukung karena banyak pertimbangan, salah satiunya soal visi politik kandidat.

"Bang HR memiliki visi politik yang jelas, futuristik, realistik. Indonesia membutuhkan pemimpin seperti bang HR," papar Viva yang juga menjabat Wakil Ketua Fraksi PAN.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo menegaskan partainya yang berlambang matahari ini secara tegas mendukung calon tunggal Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dalam bursa calon presiden (capres) 2014 mendatang.

Dradjad secara eksplisit menjelaskan dalam Rakernas (Rapat Kerja Nasional) PAN beberapa waktu lalu, menetapkan tidak ada calon lain selain Hatta Rajasa maju sebagai calon presiden dari PAN.

"Kalau tadi ditanya apakah ada calon lain, maka jawabannya adalah tidak ada calon lain selain Hatta Rajasa. Rakernas memutuskan Pak Hatta adalah calon kita," jelas Drajat.

Di sisi lain, Hatta mengatakan setiap kader partai politik pastinya bangga jika tokoh internal diusung menjadi capres 2014 mendatang. Namun karena pemilu masih lama, pria lulusan Institut Teknologi Bandung ini masih enggan menegaskan dirinya calon tunggal capres dari PAN.

"Saat ini baru tahun 2012, maka kita fokuskan untuk bekerja. Jadi tahun politik untuk itu di akhir tahun 2013 dan 2014, di situ baru kita tentukan," jawabnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement