REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gejolak yang terjadi di Suriah menelan korban seorang pegawai di KBRI Damaskus. Seorang warga negara Suriah yang berprofesi sebagai sopir di KBRI Damaskus, Abdul Rojak Harbi (56) tewas tertembak pada Rabu.
"Mendiang ditembak saat sedang berada di bengkel dan akan mengambil mobil milik kedutaan yang sedang diperbaiki," ujar Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Suriah, Wahib Abdul Jawad, Jumat.
Dia mengatakan, jenazah Abdul Rojak telah dimakamkan di dekat rumahnya di Damaskus, pada Kamis. Abdul Rojak telah bertugas di kedutaan sejak 1985. "Sempat ada jeda beberapa tahun, namun kemudian dia bekerja kembali," jelasnya.
Dubes juga menjelaskan kondisi di Suriah, masih sama seperti beberapa waktu lalu. Dijelaskannya, beberapa provinsi yang cukup rawan yakni Homs, Hama, Daraa, Deir ez-Zor dan As Suwayda.
"Kondisi di Damaskus sendiri relatif aman," ujarnya.
Pihak kedutaan sejak Januari tahun ini melakukan evakuasi terhadap WNI yang bekerja di negara tersebut. Setidaknya terdapat 233 WNI yang sudah pulang ke Tanah Air.
"Itu yang dipulangkan pihak kedutaan, namun ada juga yang dipulangkan majikan sebanyak 400," tambahnya.
Kebanyakan dari mereka berstatus tenaga kerja Indonesia (TKI) dan pelajar atau mahasiswa. KBRI mencatat total jumlah WNI di negeri itu hingga tahun ini mencapai 12.500 orang.