Jumat 01 Jun 2012 20:13 WIB

Pendaki Wanadri Sukses Taklukkan Tujuh Puncak Dunia

Pendaki gunung (ilustrasi)
Foto: Republika
Pendaki gunung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendaki muda dari Wanadri sukses menyelesaikan tugasnya mendaki tujuh puncak dunia atau lebih dikenal dengan "Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia (Seven Summits) yang dimulai 2010 lalu.

Dari enam pendaki yang masuk tim, dua di antaranya menyelesaikan semua tugas dan ditutup dengan pendakian ke puncak tertinggi di dunia yaitu Everest (8.848 mdpl) yang berada di perbatasan Nepal dan Tibet. Pendaki yang sukses mengibarkan Sang Merah Putih ini melakukan pendakian melalui jalur utara (Tibet), 19 Mei lalu.

"Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mengucapkan selamat kepada pendaki yang telah berhasil membawa pesan dari bangsa Indonesia kepada dunia akan perdamaian, ilmu pengetahuan, kemanusiaan dan lingkungan hidup," kata Ketua Umum Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia, Endriartono Sutarto, di APL Tower Jakarta, Jumat.

Enam pendaki muda yang masuk tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia adalah Ardhesir Yaftebbi, Fadjrie Al Lutfi, Nurhuda, Iwan Irawan, Martin Rimbawan dan satu orang pendaki perempuan yaitu Gina Afriani. Pendaki ini didukung oleh beberapa manajer pendakian yang berasal dari pendaki senior Wanadri.

Dari enam pendaki ini hanya dua pendaki yang sukses menyelesaikan tugasnya dan layak disebut "Seven Summiter" yaitu Nurhuda dan Iwan Irawan. Untuk tiga pendaki yaitu Ardhesir Yaftebbi, Fadjri Al Lutfi dan Martin Rimbawan mampu mendaki enam puncak dan Gina Afriani baru menyelesaikan tiga pendakian.

Rombongan pendaki terakhir yaitu ke Puncak Everest tiba di Tanah Air dengan menggunakan maskapai penerbangan Etihad melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta, Jumat. Mereka langsung mendapatkan sambutan dari keluarga besar Wanadri.

Keceriannya dari anggota keluarga sangat terlihat setelah melihat putra terbaik bangsa mampu mengharumkan nama bangsa melalui pendakian ke puncak tertinggi di dunia yang juga dikenal dengan sebutan Sagarmatha itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement