Sabtu 02 Jun 2012 10:10 WIB

Pengamat: Indonesia Berlagak Kaya Minyak

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pekerja melintas dengan sepeda berlatarbelakang Unit pengolahan Minyak VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja melintas dengan sepeda berlatarbelakang Unit pengolahan Minyak VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA   Gerakan penghematan nasional dinilai harus dibarengi dengan kebijakan yang mengarah pada peralihan sumber energi alternatif. Sebab, Indonesia tidak bisa terlalu bergantung pada sumber energi yang ada saat ini.

"Indonesia itu negara miskin minyak, tapi berlagak seperti negara kaya," kata pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI), Nina Sapti Triaswati, dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/6).

Karena miskin minyak, lanjut Nina, pemerintah semestinya mengurangi konsumsi. Cara paling mudah adalah dengan menaikkan harga. "Yang jelas jangan sampai dengan menaikkan quota subsidinya," ujar dia.

Menurut Nina, Indonesia memiliki banyak sumber energi alternatif. Di antaranya, gas alam, air, panas bumi, biofuel dan sebagainya. "Sayangnya tidak ada kemauan politik."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement