REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA - Amerika Serikat akan menggeser mayoritas armada angkatan lautnya ke Pasifik pada tahun 2020 sebagai bagian dari fokus strategis baru di Asia. Rencana kebijakan itu diungkapkan, Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, dalam pertemuan puncak di Singapura, Sabtu (2/6).
Keputusan untuk menyebarkan lebih banyak kapal ke Samudera Pasifik, bersamaan dengan memperluas jaringan kerja sama militer di kawasan itu, merupakan bagian dari upaya disengaja dan mantap untuk meningkatkan peran AS di satu wilayah yang dianggap penting untuk masa depan Amerika, kata Panetta.
Kepala Pentagon itu juga mengatakan "tahun 2020, Angkatan Laut akan membenahi kembali postur pasukannya dari har ini yang memiliki komposisi sekitar 50-50 persen, Pasifik dan Atlantik, menjadi sekitar 60-40. Komposisi itu untuk lautan - termasuk enam kapal induk, mayoritas kapal penjelajah kami, kapal perusak, kapal tempur pesisir, dan kapal selam."
Angkatan Laut AS saat ini memiliki armada 285 kapal, dengan sekitar setengah dari mereka dioperasikan atau diserahkan ke Pasifik, Meski, total armada keseluruhan bisa menurun di tahun mendatang tergantung pada tekanan anggaran, para pejabat Pentagon mengatakan jumlah kapal angkatan laut di Pasifik akan meningkat secara mutlak.
Amerika Serikat juga berencana untuk meningkatkan jumlah latihan militer di Pasifik dan untuk melakukan lebih banyak kunjungan ke pelabuhan sampai ke Samudera Hindia. Panetta berbicara kepada para pejabat pertahanan dari seluruh wilayah di Dialog Keamanan Shangri-La, pertemuan puncak yang diselenggarakan oleh Institut Internasional untuk Studi Strategis yang berbasis di London.