Senin 04 Jun 2012 02:24 WIB

Enam Orang di Pakistan Ditembak Mati Pengendara Motor

Pistol (Ilustrasi)
Foto: Corbis.com
Pistol (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, QUETTA -- Sekelompok orang bersenjata api, menembak mati enam orang, termasuk seorang polisi, dalam serangan yang diduga sektarian di kota Quetta, Pakistan baratdaya, Ahad (3/6). Polisi senior, Jahagir Shah mengatakan, pelaku yang naik dua sepeda motor melepaskan tembakan ke arah orang-orang yang duduk di sebuah toko di daerah Sarki, Quetta, ibu kota provinsi Baluchistan.

"Mereka memasuki sebuah bengkel pengelasan ketika pekerja sedang makan siang dan membunuh lima orang," katanya kepada AFP.

Shah menambahkan, korban tewas mencakup empat anggota masyarakat Syiah Hazara dan satu orang yang sedang lewat. "Sebelum kabur, penyerang juga melepaskan tembakan ke arah patroli kepolisian, menewaskan satu polisi dan mencederai satu orang lagi," kata Shah.

Hingga kini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Tapi kuat dugaan, para pelaku adalah kelompok militan Lashkar-e-Jhangvi (LJ) yang terkait dengan Alqaida. Sebab, sebelumnya mereka mengobarkan serangan-serangan terhadap minoritas Syiah, dan beberapa aparat kepolisian di kota itu menyatakan mereka diancam kelompok tersebut.

Separatis Baluchistan juga mengobarkan kekerasan sejak 2004 untuk menuntut otonomi politik dan pembagian lebih besar dari kekayaan minyak, gas dan mineral di wilayah yang penduduknya dilanda kemiskinan itu. Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan sekitar lima ribu orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.

Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.

sumber : AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement