REPUBLIKA.CO.ID, QUETTA -- Sekelompok orang bersenjata api, menembak mati enam orang, termasuk seorang polisi, dalam serangan yang diduga sektarian di kota Quetta, Pakistan baratdaya, Ahad (3/6). Polisi senior, Jahagir Shah mengatakan, pelaku yang naik dua sepeda motor melepaskan tembakan ke arah orang-orang yang duduk di sebuah toko di daerah Sarki, Quetta, ibu kota provinsi Baluchistan.
"Mereka memasuki sebuah bengkel pengelasan ketika pekerja sedang makan siang dan membunuh lima orang," katanya kepada AFP.
Shah menambahkan, korban tewas mencakup empat anggota masyarakat Syiah Hazara dan satu orang yang sedang lewat. "Sebelum kabur, penyerang juga melepaskan tembakan ke arah patroli kepolisian, menewaskan satu polisi dan mencederai satu orang lagi," kata Shah.
Hingga kini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Tapi kuat dugaan, para pelaku adalah kelompok militan Lashkar-e-Jhangvi (LJ) yang terkait dengan Alqaida. Sebab, sebelumnya mereka mengobarkan serangan-serangan terhadap minoritas Syiah, dan beberapa aparat kepolisian di kota itu menyatakan mereka diancam kelompok tersebut.
Separatis Baluchistan juga mengobarkan kekerasan sejak 2004 untuk menuntut otonomi politik dan pembagian lebih besar dari kekayaan minyak, gas dan mineral di wilayah yang penduduknya dilanda kemiskinan itu. Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan sekitar lima ribu orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.
Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.