REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Otoritas penerbangan Nigeria pada Minggu mengumumkan dimulainya penyelidikan atas kecelakaan pesawat penumpang yang menewaskan hampir 200 orang.
Berbicara kepada wartawan di Lagos, Harold Demuren, direktur umum Otoritas Penerbangan Sipil Nigeria (NCAA), mengatakan bahwa penyelidikan kecelakaan udara telah dimulai. "Kami tidak percaya ada yang selamat," katanya, dan menambahkan bahwa penerbangan itu berasal dari ibu kota Nigeria Abuja.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah kecelakaan, Presiden Nigeria Goodluck Jonathan menyatakan berkabung tiga hari bagi para korban dan menjanjikan penyelidikan kecelakaan itu secara tuntas.
Jonathan membatalkan semua perjanjian publik yang dijadwalkan pada Senin dan memerintahkan bendera Nigeria dikibarkan setengah tiang selama tiga hari berkabung nasional, kata pernyataan itu.
Pesawat Dana jatuh di daerah perumahan di kota metropolitan Lagos, menewaskan semua orang di dalam pesawat (193) dan 40 lainnya yang tinggal di dalam bangunan dua lantai yang hancur ditimpa pesawat.
Di bandara, ratusan kerabat penumpang meratapi korban yang tewas akibat jatuhnya pesawat penumpang itu, dan mengepung sayap lokal dari Bandara Internasional Murtala Muhammad (MMIA) di Ikeja, mencari perkembangan informasi penerbangan.
Tony Usidamen, juru bicara perusahaan penerbangan, yang menjelaskan kepada para kerabat penumpang di luar Balai Keberangkatan, membacakan nama-nama penumpang yang berada dalam penerbangan naas itu.
Usidamen mengatakan kepada keluarga para penumpang bahwa ia tidak memiliki rincian lebih lanjut untuk diberikan kepada mereka, dan mengatakan bahwa operasi penyelamatan masih berlangsung di lokasi kecelakaan di IJU, Agege, dekat Lagos.
Juru bicara maskapai penerbangan kemudian menegaskan kepada wartawan bahwa tidak ada yang selamat dalam kecelakaan itu.
Pesawat, dengan nomor registrasi 5N-RAM, dikatakan telah jatuh sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Upaya untuk menyelamatkan korban kecelakaan itu terhambat oleh adanya kerumunan besar penonton, penjahat dan simpatisan.
Tidak dapat diaksesnya daerah kecelakaan juga menyulitkan tim penyelamat, yang meliputi polisi, Palang Merah, Angkatan Darat, Komisi Keselamatan Jalan Raya Federal, Angkatan Udara dan Dinas Pemadam Kebakaran Nigeria, untuk sampai ke tempat pesawat.
Femi Osanyintolu, Manajer Umum Badan Manajemen Darurat Negara Lagos, mengatakan kepada wartawan bahwa bangunan yang tertimpa pesawat ambruk saat setiap operasi penyelamatan berlangsung.
Dia juga mengatakan mereka harus berhati-hati dalam memasuki bangunan-bangunan yang runtuh itu karena terletak di daerah perumahan.