REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya berbohong mengenai program nuklir Iran untuk menutupi masalah mereka sendiri. Menurutnya berbagai pemberitaan dan sanksi Barat terkait program nuklir Iran tak akan menghambat kemajuan negara tersebut. Sebaliknya, hal itu, kata dia, bakal memperdalam kebencian rakyat Iran ke negara barat.
Dalam upacara peringatan kematian pendiri Iran ke 23, Khamenei mengatakan, pemberitaan media Barat mengenai nuklir Iran tidak berdasar. Menurut dia, seharusnya negara Barat tak takut pada bahaya nuklir Iran, tapi takut pada kekuatan Islam di Iran.
Menanggapi pernyataan Khamenei, Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, mengatakan, Iran telah lama menyatakan tak memiliki senjata nuklir. Sehingga, ia tak menarik kesimpulan bahwa pernyataan Khamenei akan mempengaruhi negosiasi yang sedang berlangsung.
Para negosiator nuklir Iran akan bertemu akhir bulan ini di Moskow. Dari pembicaraan tersebut menurut Clinton, seperti dilansir Voice of America, Senin (4/6), masyarakat internasional akan tahu apakah Iran siap mengambil langkah nyata. Langkah tersebut untuk membuktikan program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil.
Selama ini Israel selalu memperingatkan setiap konsesi yang diberikan pada Iran. Bahkan mereka mengancam akan menggunakan kekuatan militer, untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Sementara itu Khamenei mengatakan, Iran akan menghadapi setiap agresi Israel dengan tak gentar. Ia mengatakan Iran akan merespons cepat agresi tersebut layaknya guntur atau petir.