REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jusuf Kalla membantah jika kepemimpinannya di sejumlah organisasi seperti Dewan Masjid Indonesia (DWI) dan Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai kepentingan politik.
"Jangan menghubungkan kepemimpinan saya di beberapa organisasi ini dengan politik," kata Kalla seusai mengukuhkan pengurus pusat DMI periode 2012 - 2017 di Kompleks Masjid Istiqlal Jakarta, Senin.
Jusuf Kalla setelah selesai masa jabatannya sebagai wakil Presiden, memang dikenal aktif di beberapa organisasi besar dengan menjadi ketua DMI, PMI dan duta besar Komodo. Dia terpilih menjadi Ketua DMI pada akhir April lalu secara aklamasi menggantikan Tarmizi Taher.
DMI sendiri sudah berdiri sejak 1972 dan mempunyai pengurus di setiap provinsi dan kabupaten. Sementara survei Kementerian Agama RI di tahun 2010 lalu, jumlah masjid di Indonesia berkisar di angka 800.000 dengan pertumbuhan 100.000 setiap tahunnya.
Dengan asumsi rata-rata jamaah di setiap masjid adalah 20 orang, maka secara politis, DMI adalah potensi kekuatan massa besar yang berjumlah kurang lebih 20 juta orang.
Namun, Kalla menegaskan bahwa dia tidak akan menggunakan potensi kekuatan tersebut untuk kepentingan politik seperti menjadi calon presiden.