Senin 04 Jun 2012 17:07 WIB

Kompolnas Jamin tak akan Jadi Macan Ompong

Rep: Esthi Maharani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Topi Polisi (ilustrasi)
Foto: senimanbeladiri.blogspot.com
Topi Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pelantikan keanggotaan Kompolnas yang baru menjanjikan sejumlah pembaruan. Salah satu anggota Kompolnas, Adrianus Meliala mengatakan Kompolnas tak akan menjadi macan ompong. “Itu kemarin-lah. Lihat saja. Kita ingin berbeda,” katanya usai pelantikan, Senin (4/6).

Ia mengatakan Kompolnas baru saja mendapatkan Peraturan Pemerintah (PP) dan MoU dengan Kapolri. Menurutnya, dengan adanya PP dan MoU itu, posisi Kompolnas bisa lebih dihargai, didengar dan berpengaruh. Ia menjanjikan Kompolnas akan berbeda dengan yang terdahulu.

“Dulu itu tidak ada perangkatnya, misalnya tidak ketika Kompolnas membuat arah kebijakan hanya itu, ke bawah tidak ada. Jadi tidak nyambung. Sekarang, sudah digabung jadi harus didengar oleh Kapolri,” katanya.

Menurutnya, Kompolnas yang sekarang bisa memberikan masukan ke Polri dan berada langsung dibawah Presiden SBY. “Sekarang kan kami langsung ke Presiden, jadi numpang galak juga sih,” katanya.

Selain itu, kinerja Kompolnas bisa lebih optimal sebab ada beberapa tambahan kewenangan. Contohnya, Kompolnas boleh hadir dalam gelar perkara khususnya kasus-kasus yang dianggap kontroversi, serta bisa melakukan sidak. “Dulu tidak bisa sidak, sekarang bisa,” katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا ضَرَبْتُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَتَبَيَّنُوْا وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ اَلْقٰىٓ اِلَيْكُمُ السَّلٰمَ لَسْتَ مُؤْمِنًاۚ تَبْتَغُوْنَ عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۖفَعِنْدَ اللّٰهِ مَغَانِمُ كَثِيْرَةٌ ۗ كَذٰلِكَ كُنْتُمْ مِّنْ قَبْلُ فَمَنَّ اللّٰهُ عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah (carilah keterangan) dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan ”salam” kepadamu, ”Kamu bukan seorang yang beriman,” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan dunia, padahal di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah memberikan nikmat-Nya kepadamu, maka telitilah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

(QS. An-Nisa' ayat 94)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement