Selasa 05 Jun 2012 15:39 WIB

Wah, Ada 11 Tanda Tangan Palsu di Proyek Perpustakaan UI

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Hafidz Muftisany
Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesian Coruption Watch (ICW) Febri Hendri
Foto: Antara
Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesian Coruption Watch (ICW) Febri Hendri

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Indonesian Corruption Watch (ICW) menduga pimpinan Universitas Indonesia (UI) berusaha menutup-nutupi kekacauan manajamen keuangan dan korupsinya. Bahkan, berdasarkan keterangan seorang whistle blower, ICW menduga ada 11 dokumen palsu dalam sejumlah proyek di UI. 

Menurut Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW, Febri Hendri, ICW menyampaikan hasil permintaan informasi publik kepada UI yang sudah diajukan sejak akhir tahun lalu. Namun, hingga saat ini , UI tetap tidak memberikan sejumlah informasi publik yang seharusnya diberikan.

 "Sejumlah informasi yang tidak diberikan secara terbuka oleh UI adalah data pengadaan IT (teknologi informasi) perpustakaan pusat, data dan kontrak pembangunan convention centre for academic activities (yang sebenarnya adalah proyek pembangunan hunian hotel dan fasilitasnya) di atas lahan asrama Pegangsaan Timur, serta dokumen-dokumen perjalanan dinas yang tak sesuai dengan fakta," kata Febri di kantor KPK,  Selasa (5/6).

Lebih lanjut Febri mengatakan, ICW bahkan menemukan bahwa memang ada sejumlah persoalan serius dengan proyek-proyek yang informasinya tidak dibeberkan secara jujur oleh UI.