Selasa 05 Jun 2012 15:51 WIB

NATO akan Keluar dari Afghanistan Lewat Asia Tengah

Rep: Lingga Permesti/ Red: Dewi Mardiani
Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen
Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah membuat kesepakatan dengan Kazakhtan, Kyrgyzstan dan Uzbekistan (Asia Tengah) untuk menggunakan wilayah ketiga negara itu dalam mengevakuasi peralatan militer dari Afghanistan. "Kami mencapai kesepakatan dengan Kazakhstan, Kyrgyztan, dan Uzbekistan," kata Sekjen NATO, Anders Fogh Rasmussen, Senin (4/6).

Perjanjian itu, kata Rasmussen, akan memudahkan transportasi pasukan NATO mengangkut logistik berupa peralatan militer dan kendaraan. Melalui kesepakatan tersebut pula, NATO tidak perlu melewati perbatasan Pakistan yang telah memblokade NATO untuk rute transit sejak enam bulan lalu. "Perjanjian ini akan memberi kita berbagai pilihan baru dan jaringan transportasi yang kuat dan fleksibel yang kita butuhkan," kata Rasmussen saat pertemuan di Brussels.

Namun begitu, perjanjian dengan Uzbekistan telah banyak dikritik masyarakat internasional, karena Uzbekistan dituduh menggunakan buruh anak untuk panen kapas.

Sementara itu, dikutip dari Aljazeera, aliansi yang bermarkas di Brussels akan berunding dengan Rusia mengenai kemungkinan dipakainya bandara Vostochny. Bandara yang dekat Ulyanovsk, 900km timur Moskow, sebagai pusat transit untuk peralatan tidak mematikan dari Afghanistan.

Sebenarnya, Pakistan merupakan rute paling murah dan mudah untuk keluar dari Afganistan. Namun rute ini tertutup untuk NATO sejak enam bulan lalu. Biaya untuk rute Pakistan berkisar sekitar 250 dolar AS per truk. Saat truk melewati rute utara dapat menelan biaya hingga 1.200 dolas AS per truk. Selama negosiasi dengan Pakistan, pejabat AS dan NATO mengatakan bahwa Pakistan ingin menaikkan biaya transit sebesar 5.000 dolar AS per truk. AS terus melakukan negosiasi untuk pembukaan jalur selatan itu.

NATO akan memulai penarikan pasukan dan peralatan perang dari Afganistan akhir tahun ini. Namun, dijadwalkan berakhir secara keseluruhan pada akhir 2014. AS akan menarik 23 ribu dari 130 ribu tentaranya dari Afghanistan pada akhir 2012. Perancis yang juga mitra NATO akan menarik 4.000 tentaranya dari negara itu.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement