REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Puluhan pedagang Pasar Kranggan mendatangi kantor DPRD Kota Yogyakarta, Selasa (5/6). Mereka mendesak para wakil rakyat supaya ikut mengawal kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dalam penataan di pasar tersebut.
Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kranggan, Waljito mengatakan, pasca pengiriman somasi ke Walikota Yogyakarta pada 23 Mei 2012, hingga kini belum ada tindakan tegas dari Pemkot.
"Seakan sekarang ini seperti ada pembiaran yang dilakukan oleh Pemkot. Kami meminta supaya Ketua DPRD Yogyakarta bisa ikut mengawal aspirasi kami dan mengawasi kinerja Walikota," jelasnya pada audiensi dengan jajaran anggota DPRD Kota Yogyakarta.
Selain itu mereka juga mengaku merasa semakin resah dan tertekan akibat munculnya oknum-oknum yang melakukan tindakan intimidasi terhadap pedagang di dalam pasar.
"Sudah sejak lima hari terakhir, ada saja orang-orang yang datang kemudian melakukan intimidasi kepada pedagang dengan kata-kata kasar. Kami merasa semakin tertekan dan tidak nyaman berjualan," kata Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kranggan Danang Effendi.
Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Henry Kuncoroyekti mengaku akan segera menindaklanjuti keresahan para pedagang resmi di Pasar Kranggan. Ia berharap, Komisi A dan Komisi B bisa menggelar rapat gabungan serta mengagendakan untuk memanggil eksekutif.
Menurutnya, persoalan di Pasar Kranggan terkait menjamurnya pedagang liar kini sudah semakin melebar. "Harus ada tindakan tegas dari Pemkot. Jika perlu, kami juga akan memanggil Walikota," tandasnya.