Rabu 06 Jun 2012 13:30 WIB

Hiiy, Dua sekolah di Kanada Dikirimi Potongan Tubuh Manusia

Rep: Friska Yolandha/ Red: Hazliansyah
Kejahatan Pembunuhan (ilustrasi)
Foto: sandpaper.bitsaa.org
Kejahatan Pembunuhan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BRITISH COLUMBIA -- Staf dua sekolah di Vancouver, Kanada, dihebohkan dengan paket berisi potongan tubuh manusia. Pengiriman paket tersebut terjadi 24 jam setelah penangkapan seorang pembunuh sekaligus kanibal di Jerman.

Luka Magnotta ditangkap polisi di sebuah kafe internet di Berlin, Jerman, Senin (4/6). Ia tertangkap 10 hari setelah melakukan pembunuhan terhadap seorang mahasiswa Cina di Montreal, Kanada.

Magnotta merekam pembunuhan mengerikan tersebut dan membagi-bagikan potongan tubuh korban, Jun Lin (33 tahun) ke beberapa tempat. Kepolisian Kanada mengaku tengah melacak kepala, sebelah kaki dan tangan Lin setelah tangan dan kaki yang lain ditemukan di kantor dua partai politik Kanada. Polisi menduga tiga potongan tubuh lain juga dikirim via pos.

Benar, dua bagian tubuh lainnya itu dikirim ke dua sekolah di Vancouver. Staf di False Creek Elementary School menerima parsel berisi sebuah tangan dan St George's School menerima sebuah kaki.

Kepala Deputi Kepolisian Vancouver Warren Lemcke mengatakan, tidak ada indikasi salah satu siswa menjadi target. "Akan tetapi peristiwa ini menjadi trauma bagi kedua sekolah," kata dia seperti dilansir dari laman The Sun.

Magnotta, yang merupakan mantan artis video porno tersebut ditangkap di Berlin tanpa kesulitan. Awalnya ia berbohong dengan jati dirinya, namun akhirnya ia mengaku. "Ya Saya adalah Luka Magnotta, orang yang anda cari," katanya kepada Kepolisian Jerman.

Magnotta kini tengah berada di perjalanan menuju Kanada dan didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama. Polisi masih mencari satu potongan tubuh yang tersisa, yaitu kepala korban. Diperkirakan kepala korban juga dikirim melalui pos oleh Magnotta.

sumber : The Sun
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement