Rabu 06 Jun 2012 15:55 WIB

2032, Cadangan Minyak Indonesia Habis

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Hazliansyah
Suasana malam kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat
Foto: antara
Suasana malam kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memperkirakan cadangan minyak Indonesia bakal habis pada 2032 nanti. Tanpa kebijakan penghematan bahan bakar minyak (BBM) dan diversifikasi energi, konsumsi BBM bersubsidi akan meningkat rata-rata 10 persen per tahun sehingga diperkirakan akan habis dalam 20 tahun mendatang.

Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan Bambang Brojonegoro dalam seminar mewujudkan ketahanan energi nasional melalui kebijakan diversifikasi energi dan penguatan sektor mikro. “Tidak mustahil hal ini bisa terjadi,” tegasnya, Rabu (6/6).

Namun dengan membuat kebijakan pengendalian, baik dengan penghematan maupun kenaikan harga, ia berujar pola konsumsi BBM bersubsidi akan lebih terkendali. Malah, ia menilai cara ini akan meningkatkan volume BBM lima hingga tujuh persen per tahun.

“Sehingga minyak bisa dimanfaatkan dalam waktu yang lebih lama,” katanya. Bahkan diutarakan cadangan minyak akan mampu bertahan 28 hingga 38 tahun ke depan.