REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR Nasir Djamil meragukan hasil jajak pendapat yang dirilis aSoegeng Sarjadi Syndicate (SSS). Khususnya terkait hasil yang menyatakan DPR sebagai lembaga terkorup.
"Jangan-jangan survei ini di-design untuk mendiskreditkan DPR. Kalau dugaan saya ini benar, sungguh sangat disayangkan," katanya kepada wartawan, Rabu (6/6).
Sebelumnya, SSS mengeluarkan hasil jajak pendapat terbaru mengenai dinamika politik. Sebanyak 47 persen atau 1.030 dari 2.192 responden yang diteliti di 33 provinsi menyatakan DPR sebagai lembaga paling korup.
Ia menjelaskan, persepsi dari hasil survei itu bisa saja disebabkan pemberitaan di media terkait skandal korupsi yang melibatkan sejumlah anggota DPR dan petinggi parpol. Padahal, menurutnya, kasus korupsi yang ada di pemerintah jauh lebih besar.
"Skandal korupsi elit politik itu belum sebanding jumlahnya dengan korupsi di lembaga pemerintah. Di DPR hanya membahas dan mengesahkan anggaran. Sedangkan implementasi anggaran di pemerintah," pungkas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.