REPUBLIKA.CO.ID, KANDAHAR-- Dua orang pelaku serangan bom bunuh diri meledakkan diri di luar bandara di Kandahar selatan Afganistan. Ledakan itu menewaskan 20 warga sipil dan sedikitnya melukai 50 orang lainnya.
Menurut Komandan Militer Afganistan Jenderal Abdul Hameed, serangan ini merupakan yang paling mematikan dalam beberapa pekan terakhir. Hari itu, empat gubernur dari selatan Afganistan sedang mengadakan pertemuan di pangkalan NATO yang terletak disekitar bandara.
Juru bicara gubernur provinsi Ahmad Faisal mengatakan, seorang pembom mengendarai sepeda motor dan meledakkan dirinya di tempat parkir mobil yang terdapat puluhan truk sebagai pemasok kebutuhan pangkalan udara Kandahar yang dikuasai NATO.
Beberapa menit kemudian saat beberapa orang berkumpul di lokasi, pembom lain berjalan masuk ke kerumunan dan meledakan diri.
Sementara itu, juru bicara pasukan NATO mengatakan koalisi telah menyadari insiden tersebut namun mengarahkan semua pertanyaan pada otoritas sipil.
Kekerasan terus meningkat di Afganistan sejak Taliban memulai serangan pada April. Mereka bersumpah terus menargetkan serangan pada pemerintah Afganistan, pasukan keamanan dan 130 ribu tentara asing.
Kandahar merupakan tempat kelahiran Taliban, mereka telah melakukan beberapa serangan terburuk.
Kekerasan telah memicu kekhawatiran pasukan Afganistan yang berjuang melawan gerilyawan Taliban. Pasukan tempur Barat rencananya akan meninggalkan Afganistan pada akhir 2014.