REPUBLIKA.CO.ID, KANDAHAR Ternyata, di balik berita keras seputar misi tempur dan peperangan, setidaknya ada prespektif lain mengenai kontak militer internasional lebih manusiawi di Afghanistan.
Cuma saja kisah ini tak selalu menjadi berita utma dan terkubur dengan aksi pasukan NATO yang cenderung barbar. Atau mungkin kisan ini terlalu positif.
Selama di Lapangan Udara Kandahar, Pasukan NATO melakukan sesuatu yang layak diapresiasi. "Ada sesi khusus lapangan udara Kandahar di mana anggota pasukan 'melepaskan sisi kanak-kanak mereka' yakni sekali sepekan,
Itu terjadi Bazar Sekolah, tempat yang didirikan Pasukan Keamanan Bantuan Internasional lima tahun lalu untuk anak-anak pedagang Afghanistan yang memiliki kios di dekat bazar terdekat.
"Kami seperti boneka Muppets, tetapi dengan prosedur operasi standar," kata Sersan George Prodan dari Angkatan Darat Rumania.
Anak-anak mulai belajar bahwa pukul 12 siang, jika mereka berbaris dengan sabar di depan pintu rumah sekolah, mereka akan segera bertemu Pordan yang akan membagi-bagikan kudapan segar dan kue-kue, juga dengan syarat bila mereka mencuci tangan dengan benar
Mengalokasikan waktu untuk bergaul bersama anak-anak lokal diakui memiliki efek positif. "Saya pikir cara ini membuat kita bisa bersentuhan dengan populasi lokal dan memberi anak-anak kesempatan bertemu orang dari negara-negara berbeda," ujar analis intelijen, James Gomanr.
Namun meraih hati da pemikiran berjalan di dua arah. "Kegiatan ini memberi perubahan baik dalam pola rutinitas. Saya bekerja 12 jam tiap hari dan kesempatan ini memberi cara baik untuk lepas sejenak dari komando,"
Prodan setuju bahwa sekolah menawarkan sesuatu yang unik dan berharga.
Sebagian besar tugasnya ialah memastikan moral tetap berjalan di markas lapangan udara dan juga menyelenggarakan rekreasi. Ia berkomntar jika kegeiatan seperti Bazar Sekolah ada ketika perang tepat mulai 12 tahun lalu maka, "Siapa tahu bagaimana hal-hal berubah di Kandahar?"
"Saya ingin membantu anak-anak karena mereka tidak memiliki banyak dan mereka berhak dna layak menerima apa yang telah kita bagi, bukan hanya karena mereka berperilaku baik."
"Dalam banyak hal, bocah-bocak lelaki ini mengingatkanku pada anak lelaki saya sendiri. Istri saya pun, yang seorang guru, sangat bahagia begitu tahu saya melakukan ini."