Kamis 07 Jun 2012 15:26 WIB

Cina Tawarkan Konsep 'Kota Bersaudara'

Duta Besar RRC untuk Indonesia, Liu Jianchao, dan Ketua DPD  Irman Gusman.
Foto: DPD RI
Duta Besar RRC untuk Indonesia, Liu Jianchao, dan Ketua DPD Irman Gusman.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Cina berharap Indonesia membuka peluang kerja sama di sektor perdagangan dengan menerapkan konsep kota bersaudara. Hal ini dinyatakan oleh Duta Besar Republik Rakyat Cina, Liu Jianchao, saat melakukan kunjungan kerja ke DPD, bertempat di Ruang Delegasi Ketua DPD RI, Gedung Nusantara III Komplek Parlemen Jakarta,

Kunjungan dalam rangka perkenalan Liu Jianchao sebagai Duta Besar RRC untuk Indonesia yang baru saja menjabat ini di negara ini. Dia disambut pimpinan DPD, Irman Gusman, dan jajarannya. Dalam pertemuan itu, Liu mengatakan, Cina mengajak Indonesia untuk meningkatkan kerja sama di sektor ekonomi.

Konsep kota bersaudara adalah konsep penggandengan dua kota di Indonesia dan Cina yang memiliki potensi yang serupa. Cina memiliki ketertarikan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia, karena Indonesia memiliki potensi alam yang melimpah ruah.

“Indonesia adalah negara pemberian dari Tuhan, mengingat banyaknya potensi dan kekayaan alam maupun sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia,” ujar Liu, Kamis (7/6).

Menurutnya, tahun 1998 nama Indonesia sempat kurang baik di Cina, karena beberapa hal seperti terjadinya kerusuhan, krisis ekonomi, maupun kejadian-kejadian setelahnya seperti terorisme. Namun kini berubah.

Menanggapi hal itu, Irman Gusman mengatakan, sejak reformasi 1998 Indonesia telah menata berbagai aspek kenegaraan.

“Sekitar 5 tahun lalu DPD RI pernah menyelenggarakan Indonesian Regional Investmen Forum (IRIF) yang mempertemukan kepala-kepala daerah dari negara-negara sahabat dengan kepala-kepala daerah dari berbagai provinsi di Indonesia. Ini menjadi penjembatan potensi daerah di masing-masing negara untuk saling bekerja sama,” tambah Irman.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement