REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT - Tentara Suriah dan anggota milisi yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad dituduh oleh lawannya melakukan pembantaian baru di sejumlah desa di Hama, Suriah. Kekerasan sedikitnya menewaskan 78 orang di Mazraat al-Qabeer, dekat Hama.
Beberapa aktivis yang memantau pemberontakan 15 bulan di negeri itu menyatakan pada Reuters bahwa wanita dan anak-anak turutn menjadi korban. Menurut situs MSNBC, 40 wanita tewas dalam isiden teranyar ini.
Sebelumnya, kekerasan meletus di Houla pada 25 Mei 2012. Sebanyak 108 warga sipil tewas, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Beberapa korban dibunuh dalam kondisi terikat tangannya.
Kekuatan Barat menyalahkan pasukan Assad dan loyalis milisi shabbiha berada di balik aksi ini. Syrian Observatory for Human Rights menyatakan milisi bergerak memborbardir desa setelah patroli pasukan Suriah.
Sumber pemerintah menyatakan tudingan yang dialamatkan pada mereka tak benar. Mereka mengatakan pasukan keamanan melakukan intervensi atas permintaan warga setelah "kelompok teroris bersenjata melakukan kejahatan mengerikan" yang menewaskan sembilan perempuan dan anak.
Pemerintah Suriah juga menolak bertanggung jawab atas pembunuhan Houla, menyalahkan milisi yang didukung kekuatan asing sebagai pelakunya.