Kamis 07 Jun 2012 20:29 WIB

Muslim Dagestan Satukan Perbedaan

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Muslim Dagestan
Muslim Dagestan

REPUBLIKA.CO.ID, MAKHACHKALA -- Masa depan cerah tengah menanti umat Muslim Dagestan, wilayah konstituen Dederasi Rusia. Perbedaan yang selama ini terpisah jauh, tak lama lagi menjadi persatuan yang kuat.

Organisasi Islam di Dagestan berkumpul dan membahas perbedaan mereka tanpa mediator. Harapannya melalui perbedaan itu, semua sumber kesalahpahaman dan permusuhan akan hilang.

"Tanpa persatuan, Muslim Dagestan tidak akan mampu melawan ekstrimis atau masalah lainnya," sebut anggota Akhlu Sunnah, Ziyavudin Uvaisov, seperti dikutip dari iina.me, Kamis (7/6).

Dalam beberapa tahun terakhir, otoritas Dagestan telah bekerja keras untuk memastikan hak konstitusional Muslim yang dianggap mementang paham yang dianut mayoritas Muslim Dagestan. Sebelumnya, terdapat UU yang melarang sebuah aliran di Dagestan. Namun, UU itu dibuat lantaran ketidaktahuan para anggota parlemen terkait dengan keberagaman Muslim di Dagestan.

Presiden Republik Dagestan, Magimedsalam Magomedov menyatakan, dukungannya dengan dialog yang tengah dibangun organisasi Islam di Dagestan. Menurutnya, dialog ini akan membuat Muslim semakin solid. "Yang lebih penting lagi, dialog ini akan mengurangi kekerasan," pungkas dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement