REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO-- Malam pertamanya menghuni penjara Tora, Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak menolak mengenakan seragam penjara. Ia memilih mengenakan setelah training berwarna biru miliknya.
Menurut sumber yang tak mau disebut namanya, Mubarak mengalami depresi berat setelah dirinya dinyatakan bersalah oleh pengadilan. Mubarak sempat tak mau menurut saat dirinya dipindahkan dari rumah sakit tempatnya dirawat ke Penjara Tora di selatan Kairo.
Mubarak banyak mengutarakan berbagai protes atas pemindahannya ke penjara. Kali ini ia menolak menggunakan sergam penjara, yang biasa digunakan para tahanan. Ia memilih mengenakan setelan training miliknya.
Sebelumnya Mubarak juga melancarkan aksi protes terkait ruang penjaranya yang menurutnya sempit. Tak hanya itu, ia juga meminta tiga dokter dikirim ke penjara untuk merawatnya setiap hari. Bahkan ia juga meminta untuk bisa sering-sering melihat cucunya Omar.
Sumber mengatakan, Mubarak sempat dikunjungi oleh Mantan juru bicara Majelis Rakyat Parlemen Mesir Fathi Sorour dan Mantan juru bicara Majelis Permusyawaratan Parlemen Mesir Safwat al-Sharif. Ia mengeluh pada keduanya mengenai penganiayaan yang dilakukan Supreme Council of the Armed Forces (SCAF). Terlebih setelah Mubarak kehilangan seluruh kehormatan militernya.
Sementara itu keamanan terus diintensifkan di dalam penjara. Beberapa pasukan khusus dan penembak jitu bahkan ditempatkan di beberapa lokasi sekitar penjara. Kendaraan lapis baja ditempatkan di sekeliling penjara.