Jumat 08 Jun 2012 08:05 WIB

Tata Kota Semrawut Bikin Orang Bercerai, Kok Bisa?

Rep: Roshma Widiyani/ Red: Endah Hapsari
Cerai (ilustrasi)
Foto: www.mediaislamnet.com
Cerai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI---Jangan anggap remeh tata kota. Ternyata, tata kota juga bisa berdampak terhadap peningkatan angka perceraian. Penataan yang semrawut menyebabkan orang lebih banyak menghabiskan waktu di jalan.

Akibatnya, stamina terkuras. "Begitu sampai rumah langsung istirahat. Tidak ada waktu lagi bercengkrama. Sehingga rumah tangga kurang harmonis," kata pengamat perkotaan Nirwono Joga.

Penataan yang tidak tepat menyebabkan banyak hutan dan ruang terbuka hijau hilang. Padahal dua tempat ini menjadi sarana piknik.

Kedua tempat itu berpotensi menyatukan kalangan dari berbagai usia. Segala persoalan bisa melebur dalam suasana rileks. "Bandingkan dengan akhir pekan di mal. Yang ada bikin keluarga berantem," ujar Nirwono.

Dengan begitu, penataan yang lebih teratur memudahkan mobilisasi masyarakat, sehingga waktu yang terbuang di jalan bisa dikurangi.

Pertumbuhan ekonomi menjadi penyebab berikutnya. "Ini risiko kota yang sedang berkembang. Kebanyakan masyarakat mengejar materi. Semua dinilai dengan uang. Akibatnya akhir pekan dipakai bekerja. Padahal waktu ini harusnya digunakan untuk keluarga," kata Nirwono.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement