REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Sejumlah petani organik di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, menjadi mitra bianaan PT Perkebunan Nasional XII dalam mengembangkan usaha sejak beberapa tahun terakhir. Yeni, petani organik, Jumat (8/6) , mengatakan di Palembang terdapat 17 kelompok tani yang masing-masing beranggotakan 10 orang menerima bantuan dari PT Perkebunan Nasional (PTPN) XII dalam bentuk hibah.
"Bantuan yang diberikan PTPN senilai Rp25 juta dalam bentuknya hibah kepada kelompok tani. Namun, jika ada petani yang ingin mengembangkan usahanya sendiri dapat meminjam dengan bunga 0,5 persen per tahun dari Rp7,5 juta hingga Rp100 juta," ujarnya.
Pihak PTPN melakukan seleksi ketat kepada puluhan kelompok tani sebelum memutuskan layak menerima dana hibah. Sementara untuk perorangan diawali dengan pinjaman Rp7,5 juta dalam waktu tiga tahun dengan bunga 0,5 persen.
Menurut dia, kualitas produk menjadi prasyarat utama menima bantuan kemitraan itu. "Menjadi mitra binaan ini sangat membantu kami dalam mengembangkan usaha karena untuk meminjam ke bank rasanya berat karena dituntut memiliki agunan dan bunga yang relatif tinggi," katanya.
Sejak memanfaatkan modal dari PTPN hingga Rp100 juta itu, ia telah memperoleh omset Rp15 juta per bulan. "Penghasilan sudah lumayan saat ini apalagi sawah yang dimiliki merupakan kepunyaan sendiri. Lebih mudah mengelola tanaman organik dibandingkan padi karena prosesnya lama dan hasilnya tidak banyak," ujarnya.
Ia tidak kesulitan dalam memasarkan produknya karena sejumlah supermaket di beberapa kota/kabupaten menjadi langganan. "Buah-buahan, beras, hingga sayur organik sudah banyak yang suka karena masyarakat saat ini sangat peduli dengan kesehatan. Kami pun sering dilibatkan PTPN dalam pameran-pameran untuk membantu promosi," katanya.
Selain itu, ia juga memasarkan sendiri dalam pasar organik di halaman Dinas Pertanian Sumsel, Palembang, pada setiap Jumat pagi.
Sementara, staf pemasaran Dinas Pertanian Sumsel Andi Mustopa mengatakan pihaknya membantu para petani dalam bidang pemasaran dan mencari mitra usaha.
"Kami mengadakan sejumlah pelatihan untuk memberikan pengetahuan kepada petani dalam pengemasan, pengolahan tanaman organik, serta mencarikan perusahaan yang mau membantu," ujarnya.