REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU---Paket misterius itu berupa kotak berukuran 25x25 centimeter yang ditujukan kepada Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Riau Robin Hutagalung. Lantaran paket yang misterius itu banyak yang menduga paket itu berisi bahan peledak.
Paket yang dikirim oleh orang tak dikenal dari Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau, ini dititipkan ke seorang petugas kebersihan gedung Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau di Jalan Sudirman Pekanbaru untuk kemudian diserahkan ke Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonseia (PDI) Perjuangan Robin Hutagalung.
Akibat bungkusan itu terkesan mencurigakan, Robin kemudian memerintahkan staf Fraksi PDIP DPRD Riau bernama Samsir untuk menghubungi aparat kepolisian setempat.
Robin mengakui mencurigai paket tersebut berisikan bahan peledak mengingat bobotnya yang cukup berat yakni lebih dari satu kilogram.
Paket kotak tersebut kemudian sempat mengundang kepanikan dan kehebohan di kalangan staf dan para legislator di DPRD Riau.
Akibat curiga itulah, tim Gegana Polda Riau melakukan pengecekan secara langsung dengan membuka kotak di Markas Brimob Polda Riau.
Ternyata setelah dibuka, isinya hanya berupa undangan pernikahan. "Isinya hanya sebuah undangan pernikahan. Barang ini akhirnya dimusnahkan," kata seorang pasukan Gegana Polda Riau setelah membawa paket berupa kotak tersebut untuk dicek.
Samsir, seorang staf Fraksi PDIP DPRD Riau yang menjadi saksi atas paket misterius itu mengaku lega atas informasi tersebut. "Syukurlah, ternyata isinya hanya undangan pernikahan bukan bom," katanya.
Kepanikan yang sebelumnya sempat dirasakan dirinya dan sejumlah staf serta anggota DPRD Riau akhirnya perlahan reda. "Bayangkan saja, sekarang kondisi di DPRD sedang panas-panasnya. Terlebih sejak mencuatnya kasus dugaan suap yang sekarang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," katanya.