Sabtu 09 Jun 2012 10:32 WIB

atas Nama Reformasi, Presiden Suriah Angkat PM Baru

Rep: Nora Azizah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Presiden Suriah, Bashar Al-Assad.
Foto: AP
Presiden Suriah, Bashar Al-Assad.

REPUBLIKA.CO.ID, SURIAH - Presiden Suriah Bashar Al-Assad menetapkan mantan menteri pertanian Suriah Riyad Hijab sebagai perdana menteri yang baru, Rabu (6/6), untuk parlemen baru setelah pemilihan bulan lalu. Hijab menggantikan Adel Safar yang menjadi perdana menteri sejak april tahun lalu.

Semenjak pemberontakan terjadi di bagian selatan Suriah, dan akhirnya sampai menyebar ke seluruh negeri, Assad menghadapi satu polemik paling keras hingga 12 tahun masa jabatan saat ini.

"Presiden Assad mengeluarkan dekrit yang meminta Riyad Hijab untuk membentuk satu pemerintah baru," ujar media televisi setempat memberitakan.

Sementara itu Jihad Makdissi, Juru Bicara Kementrian Luar Negeri Suriah mengkonfirmasikan laporan melalui twitternya. Dia mengatakan bahwa Riyad Hijab menjadi perdana menteri Suriah yang baru dan akan membentuk pemerintahan baru bagi Suriah.

Pada pemilu 7 mei lalu disebut sebagai reformasi yang dibawa Assad pada Suriah. Namun demikian, partai oposisi memboikot pemungutan suara, dan mereka mengatakan bahwa rezim tersebut sudah diatur oleh Assad yang memang memegang kekuasaan.

Parlemen sudah seperti 'cap karet", yakni lembaga legislatif yang hanya menuruti kebijakan politik pemerintah, dimana presiden dan para pengikutnya yang memegang kekuasaan.

sumber : Al Arabiya
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement